C’Bit: Gilingan Padi Keliling Legendaris yang Pernah Giat Susuri Meureudu hingga Pidie

Indonesia Investigasi 

 

Di tengah riuhnya modernisasi pertanian dan hadirnya pabrik-pabrik penggilingan canggih di Pidie Jaya, ada satu nama yang tetap hidup dalam ingatan masyarakat pedesaan: C’Bit. Pabrik gilingan padi keliling ini pernah menjadi tulang punggung petani dari Meureudu hingga Pidie, terutama pada masa sulit sekitar tahun 2014.

 

Bacaan Lainnya

Berbekal semangat dan mesin sederhana, C’Bit hadir di setiap sudut desa. Tak mengenal hari libur, kendaraan gilingan ini melaju dari Manyang Lancok, Meureudu, menembus jalan sempit dan medan berat menuju Pante Raja, hingga pelosok seperti Kemang Tanjong dan Beureunuen di Pidie.

 

“Setiap pagi suara mesin gilingan sudah terdengar, kadang hingga malam. C’Bit selalu datang tepat waktu. Kami merasa sangat terbantu,” ujar seorang warga Manyang Lancok kepada Indonesia-Investigasi.com.

 

Kala itu, keterbatasan akses membuat para petani sulit menjangkau pabrik penggilingan tetap di kota. C’Bit menjawab kebutuhan itu dengan sistem jemput bola, mengubah halaman rumah menjadi tempat produksi beras siap konsumsi.

 

C’Bit bukan hanya alat, tapi harapan. Etos kerja tinggi, konsistensi, dan kedekatan dengan warga membuatnya lebih dari sekadar pabrik keliling—ia menjadi bagian dari komunitas pabrik keliling (KPK).

 

Kini, meski tidak lagi beroperasi seperti dulu, jejak C’Bit tetap kuat. Di tengah persaingan pabrik-pabrik baru yang menjamur di Pidie Jaya, nama C’Bit tetap lekat sebagai pelopor layanan pertanian bergerak.

 

Pihak pengelola C’Bit sempat menjumpai Indonesia-Investigasi.com, mengungkapkan rasa syukur karena pernah menjadi bagian dari sejarah pertanian rakyat. “Kami bangga pernah membantu petani. Walau tak lagi berjalan, semangat C’Bit tetap menyala,” ujar perwakilannya.

 

 

Reporter

 

Arju Na Fahlefi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *