Indonesia Investigasi
BIREUEN — Dalam hitungan hari sejak dilantik, H. Mukhlis, ST telah menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan sekadar jabatan, melainkan amanah yang harus dibuktikan dengan kerja nyata. Di tengah berbagai tantangan dan keterbatasan anggaran akibat refocusing, Bupati Bireuen ini langsung turun ke lapangan, menyapa rakyat, mendengar keluh kesah mereka, dan merespons dengan tindakan cepat.
Muhammad Iqbal, S.E., M.M., Kepala Bappilu DPD II Partai Golkar Bireuen, menyampaikan rasa haru dan bangganya atas langkah cepat yang telah dilakukan Bupati Mukhlis. “Beliau tak menunggu waktu. Sejak hari pertama, sudah bergerak. Rumah bantuan yang selama ini kurang tepat sasaran, kini mulai disentuh dengan hati dan keadilan dengan Bukti Beliau terjun langsung kelapangan mastikan Rumah tersebut benar” layak dibantu, ujarnya.
Bukan hanya itu, aset-aset milik Pemda yang selama ini terbengkalai juga menjadi perhatian serius, Dengan menggandeng Wakil Bupati dan Forkopimda, administrasi dan legalitasnya mulai ditata demi kepentingan masyarakat luas.
“Banyak keluhan masyarakat yang selama ini hanya menjadi tumpukan berkas, kini satu per satu diangkat dan dicari solusinya. Mari sama – sama kita doakan dan dukung Pemerintahan Mukhlis-Razuardi agar berjalan Lancar, Ini bukan pencitraan, ini ketulusan,” tambah Iqbal, suaranya bergetar penuh keyakinan.
Dalam waktu yang sangat singkat, pemerintahan Mukhlis Razuardi sudah membangun harapan. Dengan pendekatan POAC (Planning/Perencanaan, Organizing/Pengorganisasian, Actuating/Pelaksanaan Controlling/Pengendalian), setiap program dirancang dan dijalankan secara terukur, dengan niat tulus membawa Bireuen menuju perubahan.
Tak sedikit warga yang menyaksikan langsung bagaimana Bupati hadir di tengah mereka, tak canggung berjalan di jalan becek, berdiri di bawah panas matahari, mendengarkan setiap keluhan warga — bukan dari balik meja, tapi dari titik-titik terdalam kehidupan rakyat.
“Pemerintahan sekarang mungkin tidak sempurna, tapi kami punya pemimpin yang mau mendengar, yang tidak lelah bekerja. Itu lebih dari cukup untuk memulai perubahan,” tutur Iqbal dengan penuh keyakinan
Kini, masyarakat Bireuen perlahan merasakan angin segar. Harapan yang lama padam kembali menyala. Dan semua ini dimulai dari langkah kecil seorang pemimpin yang memilih untuk hadir dan bekerja — bukan untuk dirinya, tetapi untuk rakyatnya.
Muhammad Yanis