Indonesia Investigasi
CILACAP, MAJENANG – Aksi kemanusiaan digelar di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pasca musibah tanah longsor yang menelan puluhan korban jiwa. Putra tokoh masyarakat Bos Edy Santoso, yang akrab disapa Bos Rio, turun langsung ke lokasi bencana untuk menyampaikan duka cita sekaligus menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.
Kunjungan kemanusiaan tersebut berlangsung pada Kamis (20/11/2025) di sekitar lokasi longsor, hanya sekitar 50 meter dari titik kejadian. Bos Rio datang bersama Korwil IV H. Cucu Sujana, SE, jajaran Ketua PAC Pemuda Pancasila dari Majenang dan Karangpucung—termasuk Buyung—serta mendapatkan pengawalan dari Komandan Koti Ndanki Bung Sugiono dan anggotanya.
Dalam kesempatan itu, Bos Rio menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah tanah longsor yang terjadi pada malam Jumat Kliwon, 13 November 2025, sekitar pukul 20.00 WIB. Ia menegaskan bahwa kehadirannya bukan hanya untuk menyalurkan bantuan logistik, tetapi juga memberikan dukungan moral kepada warga yang tengah berduka.
> “Kami datang bukan hanya membawa bantuan logistik, tetapi yang utama adalah dukungan moral. Duka Cibeunying adalah duka kita semua di Cilacap. Kami berdoa agar warga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan semoga proses evakuasi yang tersisa dapat segera tuntas,” ujar Bos Rio.
Komitmen Bos Rio dalam membantu penanganan bencana sudah terlihat sejak hari kedua pasca longsor. Sebanyak tiga unit alat berat jenis excavator lengkap dengan operator dan helper diturunkan ke lokasi untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban yang tertimbun material longsor.
Berkat bantuan peralatan dan dukungan berbagai pihak, proses evakuasi menunjukkan perkembangan signifikan. Hingga Kamis sore, jumlah korban yang masih dalam pencarian tersisa tiga orang, sementara total 20 jenazah telah berhasil ditemukan. Sejumlah kisah pilu dari lapangan, termasuk penemuan penggalan tubuh korban, disampaikan warga dan aparat sebagai gambaran beratnya dampak bencana tersebut.
Dalam pertemuan di kediaman Kepala Desa Cibeunying, Lili Warly, warga dan pemerintah desa memaparkan kondisi terkini pasca-bencana. Suasana haru menyelimuti perbincangan yang diwarnai cerita kehilangan dan perjuangan. Seorang warga menyebut bencana ini sebagai “ujian terberat bagi persatuan” masyarakat setempat.
Laporan dari lapangan juga mengungkap medan evakuasi yang sangat menantang, bahkan sempat terjadi insiden-insiden di luar dugaan. Namun, situasi berhasil diatasi berkat koordinasi baik antara TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan unsur masyarakat lainnya.
Selain mengerahkan alat berat, pada Kamis sore Bos Rio juga menyerahkan bantuan bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari kepada warga terdampak. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Kepala Desa Cibeunying untuk kemudian disalurkan kepada para korban.
Sepanjang kegiatan, organisasi masyarakat Pemuda Pancasila menunjukkan kesiapsiagaan dengan mendampingi dan mengawal kunjungan Bos Rio dari awal hingga kepulangan sekitar pukul 17.40 WIB. Rombongan PAC dari Cimanggu, Karangpucung, Tanjung, dan unsur lain turut hadir sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap misi kemanusiaan ini.
Kunjungan Bos Rio dan jajaran Pemuda Pancasila diharapkan dapat meringankan beban psikologis dan material warga yang terdampak longsor. Kehadiran mereka dinilai menjadi simbol kepedulian sosial serta semangat gotong royong di tengah musibah yang melanda masyarakat Kabupaten Cilacap, khususnya di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang.
SL








