Benih Jagung Bantuan Dinas Pertanian Kota Subulussalam diduga Kedaluwarsa

Indonesia Investigasi

SUBULUSSALAM -Benih jagung bantuan Dinas Pertanian Kota Subulussalam diduga kedaluwarsa, saat wartawan media indonesia investigasi konfirmasi Kadis Pertanian Subulussalam Rosihan Indra, SP. M.SI, hari kamis(15/8-2024). melalui whatsApp, Kadis Pertanian Rosihan Indra menjawab, saya lagi di luar kota yakni di Subulussalam ada Kabid saya akan menjumpai kelompok tani dan kalau sudah dapat info dari staf saya, nanti konkrit saya jawab pertanyaan bapak.

“Masyarakat petani di wilayah Kecamatan Runding Subulussalam, mengeluhkan bantuan bibit jagung yang diterima dari pihak Dinas Pertanian Subulussalam.

Bibit jagung yang diberikan, yaitu merek pioneer, diduga sudah tidak layak tanam karena telah melewati masa kadaluarsa. masyarakat merasa bahwa bantuan ini, tidak sesuai harapan dan justru berpotensi merugikan mereka.

Bacaan Lainnya

“Menurut informasi yang beredar di kalangan kelompok tani, bibit tersebut didistribusikan sebagai bagian dari program bantuan pertanian yang bertujuan meningkatkan produksi jagung di daerah tersebut.

Namun, kenyataan yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa bibit yang diterima sudah berusia lebih dari dua tahun, menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuannya untuk tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang optimal.

“Masyarakat mengungkapkan kekecewaan mereka dan merasa telah ditipu oleh pihak yang bertanggung jawab dalam distribusi bibit ini dan mereka menilai bahwa Dinas Pertanian seharusnya lebih cermat dalam memeriksa kelayakan bibit sebelum didistribusikan, mengingat pentingnya peran bibit dalam menentukan hasil panen.

Kondisi ini telah menimbulkan keresahan di kalangan petani, yang khawatir bahwa kegagalan panen akibat bibit kadaluarsa akan berdampak buruk pada perekonomian mereka. beberapa petani bahkan mempertimbangkan untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang agar ada penjelasan dan tindakan lebih lanjut.

“Agar Pemerintah Daerah Kota Subulussalam dan Dinas Pertanian Subulussalam segera mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah ini, mereka juga menginginkan adanya distribusi ulang bibit yang masih dalam kondisi layak tanam sehingga program bantuan ini benar-benar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan para petani.

Selain itu, warga meminta agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, dengan adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap program bantuan pertanian, termasuk kualitas bibit yang disalurkan. masyarakat berharap agar ada dialog antara pihak Dinas Pertanian Subulussalam dan kelompok tani untuk memastikan bahwa kepentingan petani, benar-benar diperhatikan.

Mengenai situasi yang dilaporkan oleh masyarakat petani di Subulussalam, serta harapan mereka terhadap pihak berwenang untuk usut tuntas bibit jagung tersebut.

Jalaludin Barat/ Bersambung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *