Indonesia Investigasi
Nagan Raya – Pemuda Beutong Ateuh Banggalang menyesalkan statement yang dilontarkan Panglima Komite Peralihan Aceh (KPA) setempat terkait adu domba KPA dan pihak Kepolisian, Kamis (23/01/2025).
Pemuda Beutong Ateuh Banta Sulaiman.,SH menilai Panglima Komite Peralihan Aceh (KPA) Zulkifli salah minum obat terkait apa yang disebutkan dirinya dalam salah satu media pemberitaan.
“kalau tidak punya salah kenapa alergi dengan statmen yang saya ucapkan, yang saya sebut ini betul kita meminta Kapolda untuk pengawasan terkait adanya Pabrik Kilang Kayu Di Beutong Ateuh Banggalang.” Ucapnya.
Dan dirinya juga menyebutkan terkait tudingan untuk mengadu domba KPA dan Pihak Kepolisian dinilai sangat rancu dan tidak mendasar.
“kita tidak pernah mengadu domba antara KPA dan Kepolisian, kita nilai panglima kurang faham atas statement yang saya keluarkan,intinya kita ingin yang terbaik untuk daerah Beutong Ateuh Banggala agar terhindar dari hal tidak kita inginkan.”tegasnya.
Bahkan dirinya menilai, banjir yang selama ini terjadi akibat pengalihan fungsi lahan yang tidak terkontrol, terutama yang diduga milik eks combatan, telah memperburuk kondisi lingkungan dan mempercepat terjadinya bencana alam seperti banjir dan longsor.
Seharusnya kata Banta Sulaiman, yang perlu dilakukan di Beutong saat ini memberikan dampak positif untuk daerah itu, bukan malah mempekeruh suasana untuk merusak daerah yang selama ini kerap dilanda banjir.
“Camat Beutong Ateuh Banggalang dikalangan roda pemerintahan juga pernah menyebutkan, apapun bentuk praktik yang menyebabkan kerusakan hutan di Beutong Ateuh, untuk segera dihentikan karenan telah mengancam kehidupan masyarakat di daerah tersebut. Jadi apa yang harus kita tunggu, apa tunggu Beutong Ateuh Tenggelam.?”tanyanya Banta Sulaiman.
“Kami berharap langkah tegas APH diambil agar fungsi lahan tersebut dapat kembali sesuai dengan peruntukannya, sehingga dapat mengurangi risiko banjir di masa depan,” Demikian Banta Sulaiman.,SH.
Diberitakan sebelumnya, Salah satu Pemuda Beutong Ateuh Meminta Kapolda Aceh untuk menghentikan penebangan hutan liar dan diminta untuk tinjau ulang dampak yang akan terjadi, namun hingga saat ini Belum juga ada tanggapan. Selasa (21/01/2025)
Banta Sulaiman, S.H Mengatakan pihaknya sangat menyesalkan atas tidak adanya respon dari penegak hukum Polda Aceh terakait persoalan masyarakat yang sudah resah akibat penebangan hutan di khawatirkan akan terjadi longsor di kemudian hari.
Sebelumya pemuda tersebut Memberitakan disalah satu media, Pemuda Asal Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, meminta Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh untuk menghentikan aktivitas kilang kayu yang diduga melakukan penebangan hutan liar dan merusak lingkungan
Ketua KPA Beutong Ateuh, Zulkifli sebelumnya menyampaikan bahwa pihak kepolisian pasti tidak tingal diam jika pendirian kilang kayu di lahan mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu meyalahi aturan.
Hal itu disampaikannya melalui siaran per yang diterima media ini, Rabu 22 Januari 2025.
“Saya menilai pernyataan saudara Banta Sulaiman SH itu bertujuan untuk mengadu domba antara KPA dan pihak kepolisian,” tulis Zulkifli.
Karenanya yang bersangkutan diminta untuk bertanggung jawab atas pernyataan di media tersebut, apalagi kondisi di kawasan Betong Ateuh Banggalang saat ini sudah sangat kondusif.