Grobogan, Jawa Tengah – Sebanyak 113 desa yang terbagi di 13 kecamatan dari total 19 wilayah kecamatan di Kabupaten Grobogan terdampak banjir akibat luapan air sungai Lusi. Hal ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri.
Sebagai wujud empati terhadap para korban banjir, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Deddy Suryadi bersama Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengunjungi tempat pengungsian sekaligus dapur umum untuk warga terdampak banjir di Balai Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan pada Minggu (17/3/2024).
“Bapak ibu, jika ada yang dibutuhkan di tempat pengungsian ini, silahkan sampaikan. Saya dan Pak Pangdam sudah memerintahkan Kapolres dan Pak Dandim untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi. Pengungsi adalah yang utama,” kata Kapolda Jateng.
Kapolda Jateng menambahkan bahwa dari pantauan udara menggunakan helikopter, pihaknya telah melakukan pengecekan. Dari hasil pantauan tersebut diketahui bahwa aliran air sungai Lusi masih meluap dan deras.
“Untuk mengantisipasinya, saya sudah berkoordinasi dengan Pangdam dan nanti siang kami akan melakukan rapat bersama BNPB,” imbuh Irjen Ahmad Luthfi.
Irjen Ahmad Lutfhi menyampaikan bahwa di wilayah Jawa Tengah terdapat 7 Kabupaten atau Kota yang terdampak banjir, antara lain Pekalongan Kota, Kajen, Grobogan, Demak, Kudus, Pati, Jepara, dan Blora.
“Semuanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, kemudian drainase dan lain sebagainya,” ujar Kapolda Jateng.
Menurut Kapolda Jateng, pengungsi adalah yang utama. Oleh karena itu, dilakukan pengecekan terkait pendistribusian bantuan, pengecekan kesehatan, dapur umum, dan trauma healing.
“Ini kami lakukan secara serentak sehingga masyarakat akan merasa terbantu. Saya bersama Pangdam akan terus berkoordinasi untuk mengatasi masalah banjir,” pungkas Kapolda Jateng.
(Arief/Red)