Baitul MAL Aceh Utara Melukai Hati Ribuan Santri di Aceh Utara

Indonesia Investigasi 

Aceh Utara, Aceh – Beberapa bulan yang lalu Baitul Mal Kabupaten (BMK) Aceh Utara mengumumkan melalui akun resmi Baitul mal kabupaten Aceh dan berbagai media sosial ataupun elektronik memuat tentang pengumuman dana santri yang mondok di Dayah.

Baitul Mal Kabupaten (BMK) Aceh Utara menyediakan bantuan dana (beasiswa) yang diperuntukkan bagi santri kurang mampu yang mondok di Dayah (pesantren). Kuota yang tersedia sebanyak 1500 orang dengan nominal bantuan Rp 1 Juta per santri.

Pengumuman Bantuan dana untuk santri yang mondok di Dayah yang berasal dari keluarga kurang mampu tersebut disampaikan pada Selasa, 17 September 2024 melalui laman resmi Baitul Mal Aceh Utara.

Bacaan Lainnya

Adapun kriteria santri yang berhak (Mustahik) mendapat bantuan dana dari Baitul Mal Aceh Utara, yaitu santri dari keluarga kurang mampu, berumur minimal 14 tahun sampai dengan umur 24 tahun.

Sebelumnya Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Utara melalui Kasubbag Umum Muchlis S, menyampaikan bahwa kuota beasiswa sangat terbatas. “Bila sebelum batas waktu yang kami tentukan kuota sudah penuh, kami akan tutup,” ujarnya.(Red).

 

 

Foto : Kantor Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara

Namun terkait dengan hal tersebut dikutip dari media Pujatv.com Sabtu, 4 Januari 2025 yang mengkonfirmasi langsung kepada kepala sekretariat Baitul Mal Aceh Utara Rakhmat Setiadi melalui seluler, dirinya membenarkan bahwa hingga saat ini belum disalurkan dana bantuan sosial untuk 1500 santri yang sebelumnya sudah didata sebagai calon penerima bantuan.

Menurut Rakhmat belum terealisasi bantuan untuk santri , karena keputusan kolektif dari para komisioner Baitul mal Aceh Utara, dana sebesar 1,5 miliar yang telah di plot untuk santri harus dialihkan untuk pembangunan rumah kaum dhuafa.

Keputusan tersebut diambil karena rumah dhuafa dinilai lebih urgent dan jadi prioritas agar warga miskin yang rumahnya tidak layak huni bisa hidup lebih tenang ” ungkapnya.

Selain itu Rakhmat berjanji , bahwa akan memasukkan bantuan sosial yang tertunda pada tahun anggaran 2024 tersebut untuk dibayar pada tahun anggaran 2025, bukan itu saja bahkan mungkin jumlah penerima akan ditingkatkan menjadi 2500 orang santri yang berasal dari Aceh Utara, pungkasnya.

Tim media indonesiainvestigasi.com. (4/1/25) menelusuri beberapa santri di beberapa gampong dan orang tua santri sebagai calon penerima bantuan dari Baitul mal Aceh Utara, dalam keterangan salah satu orang tua santri mengatakan, iya pada saat pengumuman penerima bantuan untuk santri waktu itu, saya langsung ke dayah untuk menjumpai anak saya, kemudian kami menyiapkan apa yang menjadi persyaratan, karena batas waktu yang disampaikan tidak lama sehingga kami meminta izin dari pihak Dayah untuk membawa pulang anak guna mempersiapkan surat-surat yang akan saya antar ke baitu mal.

Lanjut salah satu wali santri lain mengatakan, yang paling sedihnya lagi disaat kami datang ke bank untuk membuka rekening, namum pihak bank mengatakan nomor antriannya habis silahkan bapak balik besok, Sehingga kami mendatangi ke beberapa bank lain tetap hal yang sama juga disampaikan.

Makanya kalau sekarang bantuan untuk santri Dayah yang telah dijanjikan itu tidak disalurkan, sungguh hati kami sakit dan kami kecewa dengan Baitul mal Aceh Utara”.pungkas MM.

Salah satu wali santri menyampaikan kalau bantuan itu dialihkan ke rumah dhuafa, itu penerimaannya hanya orang-orang yang telah dipilih saja. Padahal tahun lalu ratusan rumah dhuafa yang dibangun hampir semua bermasalah, bahkan pihak pengurus bantul mal pun ikut terlibat,  jadi yang mendapatkan keuntungan hanyalah pihak kontraktor yang membangun rumah tersebut.

“Sedangkan santri dengan adanya bantuan tersebut mereka gunakan untuk membeli kitab-kitab dan keperluan lainnya didayah, karena harga kitab sangatlah mahal”.  tutupnya.

(Redaksi/tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *