(Bagian 2) Masyarakat Desa Ayu Ara Protes Pernyataan Klarifikasi Reje Riduan Kari

Indonesia investigasi

Bener Meriah, Aceh – Gawat, pasca diterbitkan berita klarifikasi Reje Kampung Riduan Kari atas dugaan tidak transparan kelola anggaran dana desa (DD), Kamis (10/10/24) siang, masyarakat Desa Ayu Ara Kecamatan Permata Bener, Meriah bantah pernyataan tersebut.

Informasi berhasil dihimpun tim media Indonesia investigasi.com dari puluhan masyarakat Desa Ayu Ara, mereka komplen dan merasa tidak terima pernyataan Reje Kampung, Riduan Kari dan TPK, menurut mereka terkesan bohong atau bohongi publik.

Kutipan klarifikasi, “Menanggapi dari hasil pertmuan kami dengan awak media dari salah satu jurnalis. Kami telah mengklarifikasi dan menyanggah sari brita yang diterbitkan pada hari jumat tgl 8 2024”.

Bacaan Lainnya

Kutipan berikut, “Salah satu narasumber yang mengakui dan ingin menyanggah dalam hal ini Desa ayu ara kecamatan permata dalam melaksanakan roda kepemerintahannya sangat jelas dan transparan, bahkan kami membuka pendaftaran untuk pekerja dari kalangan masyarakat ayu ara, namun setelah kami membuka dan memberi waktu kepada masyarakat, tidak ad yang mendaftarkan diri. Ujar RAHMAT SARA DIWA selaku kaur pemerintahan/TPK pelaksanaan fisik.

“Tidak ada dibuka pendaftaran untuk ditanyai masyarakat Kampung Ayu Ara, hanya sesama kalangan mereka saja dikasih tau, memang pekerja proyek desa langsung dikasih orang luar desa, maka keterangan pihak pemerintah desa 2 orang itu tidak benar alias bohong,” ungkap masyarakat Desa Ayu Ara.

“Kami masyarakat tidak tau tentang realisasi anggaran DD di Desa Ayu Ara oleh Reje Kampung beserta oknum perangkatnya, itu nyata kami rasakan selama ini, Reje Kampung Riduan Kari diduga tidak terbuka dalam kegiatan bangunan di desa,” ujar masyarakat Desa Ayu Ara, Kamis (10/10).

Masyarakat Desa Ayu Ara juga menyebutkan, “Kami masyarakat terkesan dibodohi oleh Reje Kampung bersama para oknum aparaturnya, bahkan dalam rapat-rapat tentang pembangunan Reje Kampung tidak hadir, yang ada hanya beberapa aparaturnya termasuk operator desa berikan penjelasan tentang pertanyaan – pertanyaan masyarakat.

“Ada kami bertanya tentang pekerjaan dari anggaran DD kepada aparatur desa, kami terkesan dibola-bolai, yang suruh tanya sama aparat sana, yang sana tunjuk ke perangkat lain lagi, akhir tidak kami dapat jawaban apapun, itu kan sama halnya ada yang ditutup-tutupi sama kami masyarakat,” sebut salah seorang warga kepada wartawan.
(Bersambung…)

Reporter : SAP/Herli

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *