Aneh, di SPBU Stok BBM Subsidi Habis, di Pertamini Tersedia, Ada Apa Ini?

Indonesiainvestigasi.com

Aceh Tengah, Aceh – Kurangnya pengawasan dan terkesan indikasi unsur pembiaran oleh pihak Pertamina, di Takengon, Aceh Tengah masih pagi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sudah kosong stok BBM bersubsidi, terutama jenis Pertalite.

Anehnya, sementara di Pertamini dalam kawasan Kota Takengon persediaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Bio Solar dan Pertalite selalu tersedia siang maupun malam, ada apa dengan distribusi BBM subsidi di Aceh Tengah ini?

Informasi terhimpun media ini, awal Januari 2024 dan hasil input dari berbagai sumber terpercaya dan akurat mengatakan, terkait BBM bersubsidi di setiap SPBU di Kota Takengon terindikasi mafia BBM disinyalir melibatkan oknum-oknum berkepentingan pribadi atau kelompok.

Bacaan Lainnya

Dari informasi diperoleh, disinyalir ke 3 SPBU di Kota Takengon, meliputi lokasi SPBU Jalan Tansaril, SPBU Kemili, dan SPBU jalan Lintang, ketiganya terindikasi masih sekitaran pukul. 9.30-10.30 wib BBM bersubsidi disinyalir sudah kosong, terutama jenis Pertalite.

Menurut seorang sumber di Kota Takengon mengetahui praktik indikasi pendistribusian BBM subsidi kepada mafia terkait disinyalir adanya kerjasama dengan pihak SPBU itu sendiri serta adanya dugaan setoran.

“Untuk mobil beli BBM tangki langsir sebenarnya tidak mungkin oknum operator tidak mengetahui atau menandai mobil datangnya beberapa kali setelah isi BBM terus isi jerigen lalu balik lagi, ini yang buat BBM cepat terkuras sehingga pengguna BBM lintas selalu kehabisan stok di SPBU,” ujarnya, enggan namanya disebut, Senin (19/02/24).

Menurutnya, kenapa di Pertamini selalu ada stok BBM bersubsidi, karena pihak Pertamini beli sama agen pengumpul BBM atau barangkali disinyalir sistem langsir juga menggunakan mobil pribadi.

Oknum pemain BBM namanya minta dirahasiakan, berhasil dimintai keterangan oleh awak media ini via telepon selulernya mengaku, oknum pihak SPBU mengetahui pembeli BBM bersubsidi untuk jual kembali, karena sudah itu rutinitasnya setiap hari.

“Semua terkesan sudah dikondisikan, hal ini juga berpengaruh dengan penggunaan “barkode”, pembeli BBM bersubsidi punya barkode lebih dari 1 (satu), bahkan kalau di periksa aktivitas mobil tidak sesuai dengan pengeluaran barkode nya, emang sudah gitu permainannya,” ungkapnya.

Katanya lagi, ada oknum pemain BBM subsidi beli BBM di SPBU disinyalir di back up oleh oknum perwira aparat penegak hukum (APH) dan BBM nya juga dijual hingga ke luar Kabupaten Aceh Tengah.

Edey Subhan, SH, salah seorang Staf Ahli dari Pusat juga keluhkan BBM di SPBU saat lawatan ke Aceh Tengah beberapa Minggu lalu, dirinya sangat kecewa dengan SPBU yang ada di Kota Takengon, masih sekitar pukul 10.00 wib jelang siang BBM jenis Pertalite sudah kosong di SPBU.

“Sementara di Pertamini rata-rata ada stok BBM Pertalite, bukankah Regulasi melarang SPBU menjual BBM untuk dijual eceran kembali di luar SPBU? kenapa di Takengon hal ini sangat maraja lela,” tanya Edey Subhan, Rabu (21/02/24).

Hingga berita ini diterbitkan, pihak media ini belum mendapatkan hubungan dengan beberapa SPBU di Kota Takengon untuk mendapatkan keterangan konfirmasi karena sulit untuk diperoleh kontak pihak SPBU tersebut.

Awak media ini memberikan ruang hak jawab untuk pihak SPBU di Kota Takengon guna mendapatkan keterangan dan klarifikasi seluasnya untuk keseimbangan informasi.*

Reporter : Galuh TW

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *