Air Mata Bahagia Ibu Ridah 75 Tahun : Rumah Reyotnya Akhirnya Akan Diperbaiki Setelah Viral di Media Sosial

 

Indonesia Investigasi 

 

PEKALONGAN – Indonesia investigasi.com – Tangis haru menyelimuti wajah Ridah (75), seorang nenek renta asal Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Setelah bertahun-tahun tinggal di rumah reyot yang hampir roboh, akhirnya harapan untuk memiliki hunian layak datang juga.

Bacaan Lainnya

 

Kondisi rumah sederhana yang ditempati Ibu Ridah sempat viral di media sosial. Banyak warganet tersentuh melihat bagaimana ia bertahan hidup di bangunan yang dindingnya rapuh, atapnya bocor, dan lantainya yang nyaris amblas. Doa dan dukungan dari masyarakat pun mengalir deras, hingga mengetuk hati pemerintah daerah.Kamis (18/09/25).

 

Pihak kelurahan bersama kecamatan Tirto, serta Pemerintah Kabupaten Pekalongan, akhirnya turun tangan. Mereka memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah Ibu Ridah agar lebih layak huni.

 

Dengan suara lirih bercampur haru, Ridah mengucapkan rasa syukurnya.

“Matur nuwun sanget, saya tidak menyangka rumah saya akan diperbaiki. Terima kasih kepada semua yang peduli, terutama pemerintah yang sudah mau membantu orang kecil seperti saya,” ujarnya sambil meneteskan air mata bahagia.

 

Perbaikan rumah ini diharapkan segera rampung dalam waktu dekat, sehingga Ibu Ridah bisa menikmati hari-hari tuanya dengan lebih tenang dan nyaman. Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian masyarakat dan pemerintah bisa mengubah hidup seseorang.

 

Sebelumnya Ridah (75) Tahun, Seorang warga lanjut usia asal Jeruksari, RT 004/RW 001, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, hidup dalam kondisi memprihatinkan. Selama lebih dari 50 tahun menetap di rumah semi permanen miliknya, Ridah belum pernah tersentuh bantuan layak dari pemerintah daerah, baik dari kelurahan maupun kecamatan.

 

Ridah tinggal di rumah berukuran kecil dengan tinggi plafon tak lebih dari satu meter. Ia tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi dasar seperti WC. Untuk buang air besar, ia terpaksa memanfaatkan saluran air terbuka atau kali di dekat rumahnya.

 

“Selama ini belum pernah dapat bantuan. Pernah dikasih kursi roda, tapi rodanya nggak ada. Jadi nggak bisa dipakai,” ungkap Ridah saat ditemui di kediamannya oleh awak media, Senin (04/08/25).( ARI)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *