Tinjauan Lapas Banjarbaru: Kakanwil Faisol Ali Apresiasi Peningkatan Fasilitas dan Pembangunan Gereja

Indonesiainvestigasi.com

Banjarbaru, Kalimantan Selatan – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB menerima kunjungan langsung dari Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Selatan, Faisol Ali, pada Jumat (16/11). Kunjungan ini disambut oleh Kepala Lapas (Kalapas) Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa, dan para Pejabat Struktural.

Kakanwil, didampingi Kalapas dan Pejabat Struktural, meninjau berbagai fasilitas di Lapas Banjarbaru, mulai dari Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), dapur sehat, klinik pratama, gereja, hingga kegiatan kerja.

Faisol mengapresiasi upaya Kalapas dan jajarannya dalam melakukan perubahan positif pada fasilitas pelayanan dan pembinaan. “Dapur telah berkembang secara signifikan, tidak hanya dari segi kebersihan dan sterilisasi, tetapi juga dalam fasilitas yang ditingkatkan,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

“Ia juga menambahkan bahwa klinik telah mengalami peningkatan, terlihat lebih asri dan nyaman. Sudah tersedia ruang tunggu pasien, ruang tindakan, ruang isolasi, ruang rawat inap, ruang obat, dan lainnya. Hal ini penting untuk pemeriksaan kesehatan warga binaan,” tambahnya.

Kakanwil juga mengapresiasi pembangunan gereja sebagai bentuk toleransi antar umat beragama. “Pembangunan gereja ini sangat penting sebagai penanaman nilai-nilai religius bagi warga binaan, sebagai persiapan mereka kembali ke masyarakat,” katanya.

Kakanwil berharap upaya yang dilakukan Lapas Banjarbaru dapat terus ditingkatkan untuk memberikan dampak positif yang lebih besar bagi warga binaan dan masyarakat pada umumnya.

”Kami mengapresiasi semua perubahan positif di Lapas Banjarbaru ini, karena sesuai dengan tujuan Pemasyarakatan, terutama dalam mencapai tujuan reintegrasi sosial,” tandas Faisol.

Pada kesempatan yang sama, Wayan menyampaikan kunjungan Kakanwil ini sangat penting bagi jajarannya dalam meningkatkan fasilitas layanan dan pembinaan bagi warga binaan.

“Sarana dan prasarana di Lapas memiliki peran penting dalam memberikan hak-hak warga binaan, seperti hak kesehatan, hak beribadah, hak mendapat makanan yang layak, dan hak-hak lainnya. Oleh karena itu, kita lakukan perubahan fasilitas agar seluruh hak warga binaan dapat terpenuhi dengan baik,” ungkap Wayan.

Wayan juga mengungkapkan bahwa pembangunan gereja di Lapas Banjarbaru merupakan hibah dari Gereja Bethel Indonesia Jemaat Sungai Besar. Gereja ini hadir sebagai bentuk layanan bagi warga binaan yang beragama Nasrani.

“Sebelumnya mereka melakukan ibadah di ruang biasa, sekarang mereka memiliki gereja. Kami sangat bersyukur dengan adanya gereja ini, semoga warga binaan semakin semangat untuk beribadah dan memperbaiki diri,” pungkas Wayan.

(Rhn)

Pos terkait