Jakarta – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan peringatan tsunami setelah serangkaian erupsi eksplosif yang disertai awan panas terjadi di Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. “Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang tinggal di dekat pantai, dihimbau untuk mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, aliran awan panas, dan tsunami yang bisa terjadi akibat runtuhnya material gunung api ke laut,” ujar Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, seperti dilansir laman Antara.
Menurut data PVMBG, dalam 24 jam terakhir telah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian mencapai 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.
Erupsi tersebut disertai dengan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik.
Telah terjadi empat kali gempa yang dirasakan dengan skala I MMI. Jumlah kegempaan, terutama gempa vulkanik dalam, pada periode tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan bulan Maret 2024.
Hendra menyatakan bahwa setelah tingkat aktivitas meningkat menjadi Waspada (level II) pada 16 April 2024 pukul 13.00 WITA, dan Siaga (level III) pada 16 April 2024 pukul 16.00 WITA, terjadi peningkatan visual dan kegempaan yang signifikan.
Ketinggian kolom erupsi cenderung meningkat dengan material erupsi berupa abu dan lontaran batuan pijar yang mencapai jarak sekitar lima kilometer di Pulau Tagulandang.
Jumlah kejadian gempa vulkanik dalam meningkat signifikan disertai dengan getaran tremor vulkanik yang menunjukkan adanya proses peretakan batuan dan migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan dalam bentuk erupsi eksplosif dan efusif.
PVMBG meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Ruang tetap waspada dan tidak masuk ke dalam radius enam kilometer dari pusat kawah aktif gunung api tersebut.
“Para penduduk yang tinggal di wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius enam kilometer dihimbau untuk segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut,” tegas Kepala PVMBG, Hendra Gunawan.
(Red)