Kota Semarang, Jawa Tengah – Selama pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2024, Polda Jawa Tengah telah mendirikan 168 pos polisi untuk melayani masyarakat yang melakukan mudik ke Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, 72 di antaranya merupakan Pos Terpadu yang melibatkan personel gabungan dari TNI-Polri, Satpol PP, Dishub, Dinkes, Damkar, BPBD, Pramuka, serta elemen masyarakat lainnya.
“Keterlibatan berbagai instansi ini merupakan bukti sinergitas dan kolaborasi dalam memberikan pelayanan dan menjamin keamanan bagi masyarakat selama arus mudik dan balik Lebaran 2024,” ungkap Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Satake Bayu di Mapolda Jawa Tengah pada Senin, (8/4/2024) siang.
Masyarakat yang melakukan mudik dapat singgah di semua pos yang disediakan untuk beristirahat atau berkoordinasi dengan petugas jika mengalami kendala atau membutuhkan informasi selama perjalanan.
“Kami juga menyediakan fasilitas cek kesehatan dan pengobatan gratis bagi pemudik agar tetap dalam kondisi prima selama perjalanan. Takjil juga tersedia secara gratis bagi masyarakat untuk berbuka puasa,” tambahnya.
Meskipun begitu, sistem One Way Nasional masih diberlakukan di Tol Trans Jawa untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan arus dari GT Cikatama.
“Bangkitan arus dari Cikatama diperkirakan akan masuk ke Jawa Tengah hingga GT Kalikangkung dan Tol Dalam Kota Semarang pada sore nanti. Namun, diperkirakan tidak sepadat pada puncak arus mudik sebelumnya,” jelasnya.
“Bila masih terjadi kepadatan kendaraan, kami siap menerapkan rekayasa One Way Lokal hingga Bawen atau Tingkir di bawah pengawasan Dirlantas,” tambahnya.
Selain menjadi destinasi pulang kampung, Provinsi Jawa Tengah juga menjadi tempat istirahat bagi pemudik yang melakukan perjalanan jauh ke kampung halaman, baik dari arah barat ke timur maupun sebaliknya. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk mempersiapkan diri dan kendaraan sebaik mungkin sebelum melakukan perjalanan.
“Pastikan kondisi fisik pengendara prima, dan lakukan pemeriksaan kendaraan terutama rem dan ban sebelum berangkat, terutama karena beberapa wilayah di Jawa Tengah masih berpotensi hujan. Penggunaan lampu kendaraan yang memadai saat melakukan perjalanan malam juga penting, untuk menerangi jalan tanpa mengganggu pengendara lain,” tandasnya.
(Naniek)