Polres Kebumen Ngaku Kesulitan Baca Visum, Jadi Kasus Penganiayaan Jurnalis Sangat Lambat

www.indonesiainvestigasi.com

Kebumen jawatengah – Kanit Pidum Aipda Urip menegaskan, bahwa Polres Kebumen kesulitan membaca hasil visum dari rumah sakit terkait jurnalis Kebumen, WNH yang jadi korban penganiayaan pengeroyokan oleh puluhan OTK. Diakuinya, ini menjadi penghambat sangat lambatnya penanganan.

“Karena visum itu kan bahasa kedokteran,” tegas Urip, Senin, (18/11/2024).

Diketahui sejauh ini sudah sekitar 24 hari penanganan kasus pengeroyokan WNH, jurnalis Siaran Indonesia. Diketahui juga, Polres sudah mendapatkan laporan, mendapatkan keterangan saksi, bukti 9 motor, bukti CCTV, serta hasil visum.

Bacaan Lainnya

Melalui keterangan BAP korban, dari sejumlah OTK, Polres juga sudah mengetahui identitas 5 orang dari sejumlah terduga pelaku. Dari nama terduga pelaku, alamat lengkap terduga pelaku dan nomor Hp terduga pelaku, Polres sudah mengetahui.

Meski demikian, Polres Kebumen sampai saat ini belum melakukan pemanggilan terhadap para terduga pelaku. Selain faktor kesulitan membaca visum, menurut Urip kepada awak media juga dari Polres belum bisa mengidentifikasi 9 motor terduga pelaku pengeroyokan yang sudah diamankan hampir sebulan ini.

“Motor belum teridentifikasi,” kata Urip.

Rd/ratih

Pos terkait