Membangun Banda Aceh dengan Harmoni

 

Oleh Bung Syarif*

 

Indonesia Investigasi 

Bacaan Lainnya

BANDA ACEH Kota Kolaborasi menjadi framing dibawah kepemimpinan Bunda Illiza-Afdhal Walikota dan Wakil Walikota periode 2025-2030. Kota Banda Aceh yang kini diwariskan utang masa lalu, harus bangkit. Pelan tapi pasti Banda Aceh Kolaborasi akan menemukan panggung utamanya. RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh dari lilitan utang Milyaran Rupiah kini lunas beban hutangnya, bahkan di tahun ini RSUD Meuraxa menjadi satu-satunya rumah sakit di Provinsi Aceh yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia guna menyelenggarakan program pendididikan dokter spesialis berbasis rumah sakit (Hospital Based Specialist Medical Education).

Di Tahun ini pula Pemko Banda Aceh meneria 2 penghargaan dari Nasional yaitu Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI dan Baznas Award 2025 atas kinerja sebagai Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakar Indonesia. Awal yang baik dalam menata Banda Aceh lebih harmoni.

Baznas Award ini diterima langsung oleh Walikota Banda Aceh, Illiza Sa`aduddin Djamal, SE di Hotel Mercure Ancol Jakarta, kamis 28 Agustus 2025. Banda Aceh identik dengan Kota Jasa dan Pendidikan. Dari Zaman kesultanan Iskandar Muda, Kota Banda Aceh dikenal seantero dunia dengan kemajuan pendidikan dan perdangangan termasuk didalamnya pariwisata religi. Dalam konteks ini pula Bunda Illiza punya cara jitu membangun Kota Banda Aceh dengan mengandeng berbagai lembaga baik dalam negeri maupu luar negeri. Saya menyebutnya membangun dengan harmoni. Karnanya Bunda Illiza punya cara jitu dalam mewujudkan mimpinya.

Kepemimpinan yang baru seumur jagung, bahkan belum ada perombakan kabinet, Illiza-Afdhal mampu menyesuaikan ritmenya dalam memimpin Kota Banda Aceh. Provinsi dan Kabupeten Kota di Aceh telah melakukan perombakan kabinet besar-besaran, sementara Kota Banda Aceh masih adem-adem saja.

Diawali gebrakan perdananya mengandeng BPKP Perwakilan Aceh guna melakukan audit program kerja dan evaluasi potensi hutang warisan masa lalu, menyicil dengan pendekatan rasionalisasi anggaran tahap I yang fokus menuntaskan hutang.

Lalu rasionalisasi tahap II dengan menyesuaikan program kerja dengan dokumen RPJMD periode 2025-2029.

Selanjutnya menjalin komunikasi dengan berbagai Menteri di Jakarta, tentu kepiawaian Bunda Illiza dalam melobi Pemerintahan Pusat tidak diragukan mengingat Bunda Illiza pernah menjadi Wakil Walikota di Masa Ir. Mawardi Nurdy, M.Eng Sc, hingga menjadi Walikota pasca Bapak Mawardy meninggal dunia. Dan akhirnya menjadi politisi nasional dari Partai Persatuan Pembangun periode 2019-2024, dan terpilih lagi sebagai anggota DPR-RI untuk periode kedua, tapi sayang kendaraan Politik Partainya tidak lolos ambang batas parlemen di senayan, yang pada akhirnya seluruh anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan hilang suaranya. Akhirnya untuk Dapil Aceh satu diuntungkan Partai Keadilan Sejahtera.

Semua telah diatur Allah, ungkap Bunda Illiza. Dasar ini pula Bunda Illiza bersama mantan Ketua DPD KNPI Banda Aceh Afdhal Khalilullah, B.Sc, MT politisi Partai Gerindra mencalonkan diri dalam pilkada serentak 2024 dan terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh periode 2025-2030. Pada tanggal 12 Februari 2025 resmi dilantik oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf.

Burung garuda simbol lencana kenegaraan yang dipakai oleh kedua tokoh ini mendapat restu langsung dari Bapak Presiden RI, Prabowo Subianto. Tentu secara kekuatan politik nasional mereka diuntungkan. Apalagi Wakil Walikota Banda Aceh kader Gerindra menambah amunisi dan bargaining di mata pemerintah Pusat.

Bunda Illiza yang sangat piawai memainkan narasi di medsos mendapat respon anak muda milenial ditambah Afdhal tokoh Pemuda Kota Banda Aceh tentu dirasakan menjadi pasangan ideal untuk lima tahun kedepan. Tentunya, banyak tantangan dan hambatan dalam mewujudkan mimpi mereka dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan.

Kita berdoa agar mereka berdua istiqamah dalam menjalankan visi-misinya yang nantinya akan dijabarkan oleh pejabat yang cakap, kompeten dan professional. Kita menanti pejabat yang baru dalam memimpin OPD dilingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. Semoga saja orang-orang yang dipilih Bunda Illiza adalah benar-benar orang yang tepat dalam membawa arah baru dalam pakem Banda Aceh Kota Kolaborasi. Maju Kotanya, Bahagia warganya. Takbir.

 

*Goresan Pena Magister Hukum Tata Negara USK, Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Aktivis`98, KAHMI Aceh, ICMI Kota Banda Aceh, Dosen Legal Drafting FSH UIN Ar-Raniry.

 

Khalis Tampiaba

Pos terkait