Kemah Bakti Tani: Mahasiswa Fakultas Pertanian Umuslim Wujudkan Pengabdian Nyata di Tengah Masyarakat

 

Indonesia Investigasi

 

BIREUEN — Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Almuslim kembali meneguhkan komitmennya terhadap pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan Kemah Bakti Tani (KBT) 2025. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 18–19 Oktober 2025, di Desa Awe Geutah Paya, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, ini berlangsung semarak dengan semangat kebersamaan antara mahasiswa, petani, dan masyarakat setempat.

Bacaan Lainnya

 

Dengan mengusung tema “Bersatu dengan Alam Membangun Pertanian Berkelanjutan”, kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran langsung di lapangan sekaligus ajang berbagi ilmu dan pengalaman antara dunia akademik dan masyarakat tani. Puluhan mahasiswa dari berbagai program studi di Fakultas Pertanian turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.

 

Selama pelaksanaan, mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan seperti pelatihan pembuatan pupuk organik, pengendalian hama terpadu, praktik budidaya tanaman berkelanjutan, serta diskusi interaktif bersama kelompok tani. Diskusi ini membahas berbagai tantangan yang dihadapi petani, mulai dari keterbatasan akses teknologi hingga persoalan pemasaran hasil pertanian.

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim, Dr. Elfiana, M.Si, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan seperti Kemah Bakti Tani memiliki nilai strategis dalam membentuk karakter dan kompetensi mahasiswa.

 

“KBT bukan hanya kegiatan rutin, tetapi ruang belajar yang sesungguhnya bagi mahasiswa. Di sini mereka tidak sekadar mempraktikkan ilmu, tetapi juga belajar memahami realitas sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat tani. Harapan kami, dari kegiatan ini tumbuh kesadaran dan kepedulian untuk terus berkontribusi bagi kemajuan pertanian Indonesia,” ujar Dr. Elfiana.

 

Sementara itu, Ketua Panitia Kemah Bakti Tani 2025, Imam Apriliansyah Putra, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan sekaligus menjalin kerja sama dengan masyarakat.

 

“Kami belajar langsung dari petani tentang kearifan lokal dan pengalaman mereka, sambil berbagi inovasi dan teknologi yang kami pelajari di kampus. Ada pertukaran ilmu yang sangat berharga di sini,” ungkap Imam Apriliansyah Putra dengan penuh antusias.

Kegiatan ini pun disambut hangat oleh masyarakat Desa Awe Geutah Paya. Para petani merasa terbantu dengan pengetahuan baru yang dibagikan mahasiswa, terutama terkait penerapan pertanian ramah lingkungan dan penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

 

Dengan semangat kolaborasi antara kampus dan masyarakat, Kemah Bakti Tani 2025 menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa pertanian tidak hanya berteori di ruang kuliah, tetapi juga terjun langsung mengabdi dan menginspirasi perubahan. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir generasi muda pertanian yang tangguh, inovatif, dan berjiwa sosial tinggi demi kemajuan pertanian Indonesia.

 

Muhammad Yanis

Pos terkait