BNN Jateng Gelar Koordinasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak di Jawa Tengah

Indonesia Investigasi

Semarang, Jawa Tengah – Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Nasional (HANI) 2024, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Aula Parahita Eka Praya Lt. 3, kantor Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah pada Selasa (28/05/2024).

Kegiatan yang dihadiri oleh 50 peserta ini terdiri dari 30 anggota Tim Penggerak PKK Provinsi dan Kota Semarang, 10 orang dari stakeholder terkait, dan 10 orang dari OPD Provinsi. Acara ini dibuka oleh Kepala Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak, Dra. Budi Dayanti, M.Si., yang menekankan bahwa upaya pencegahan dan penanganan narkoba, terutama yang melibatkan anak-anak, adalah tanggung jawab bersama.

Dalam sambutannya, Budi Dayanti menyoroti keprihatinan atas tingginya kasus penyalahgunaan narkoba dan menggarisbawahi pentingnya Perda Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2021 tentang fasilitasi P4GN untuk memperkuat kerja sama dengan para stakeholder. “Kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sudah sangat memprihatinkan sehingga harus ada upaya-upaya untuk menanggulangi permasalahan ini, apalagi kasus-kasus yang melibatkan anak,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum., yang diwakili oleh Katim Dayamas, Ginung Yudianto, S.H., M.H., dan Katim Pencegahan, Chandra Eka Sariningsih, S.Sos., M.A., menegaskan komitmen BNN dalam mencegah narkoba di semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak. “Edukasi sejak dini adalah langkah penting untuk menciptakan generasi yang bebas narkoba,” kata Chandra Eka Sariningsih.

Chandra Eka Sariningsih, sebagai narasumber pertama, membahas kondisi peredaran narkoba di Indonesia dan pentingnya keterampilan hidup bagi anak-anak untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. “Anak-anak mulai dari usia TK sudah bisa dilatih komunikasi assertive, agar ketika ditawari makanan atau minuman yang mencurigakan dari orang yang tidak dikenal, mereka dapat menolak dengan tegas,” jelasnya.

Ginung Yudianto, narasumber kedua, membicarakan Rencana Aksi Pencegahan dan Penanganan Penyalahgunaan Narkoba pada Anak. “Kami mengharapkan adanya tindakan nyata dengan melakukan rencana aksi yang berkesinambungan terhadap pencegahan penyalahgunaan narkoba pada anak yang bisa dilakukan oleh PKK, maupun stakeholder terkait,” ujar Ginung Yudianto.

Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan. Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum., ketika dihubungi secara terpisah menyatakan harapannya bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman orang tua tentang bahaya narkoba serta pentingnya peran aktif dalam memerangi penyalahgunaan narkoba di lingkungan keluarga dan masyarakat.

(Arief/Red)

Pos terkait