1.200 Santri Gelar Aksi Damai di Gedung Aswaja, Wali Kota Dukung Tuntutan Jaga Marwah Pesantren

 

Indonesia Investigasi 

 

PEKALONGAN,– Indonesia investigasi – Ribuan santri dan alumni pesantren di Kota Pekalongan menggelar aksi damai bertajuk “Gerakkan Santri Memanggil” di halaman Gedung Aswaja, Rabu (15/10/2025) siang. Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan atas tayangan salah satu program di Trans7 yang dinilai melecehkan marwah pesantren dan kiai.

Bacaan Lainnya

Ketua Lakpesdam PCNU Kota Pekalongan, MSH Habib, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan seruan moral dari para santri dan alumni pesantren yang ingin menyampaikan aspirasi secara damai kepada Forkopimda Kota Pekalongan, KPID, serta pihak Trans7.

“Kami ingin agar persoalan ini mendapat perhatian serius. Tayangan itu dianggap tidak pantas dan menyinggung dunia pesantren,” ujar Habib.

Menurutnya, aksi tersebut diikuti sekitar 1.200 santri dari enam pesantren di Kota Pekalongan serta para alumni dari berbagai daerah seperti Lirboyo, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kaliwungu, Tegalrejo, hingga Mataram. Dalam aksi itu, para peserta membawa petisi berisi sembilan poin tuntutan, di antaranya mendesak Trans7 meminta maaf secara terbuka, menuntut KPI dan Kominfo menindak siaran intoleran, serta meminta pemerintah melindungi kegiatan pesantren dan para kiai.

Habib menegaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan jaringan santri secara nasional untuk mendorong agar petisi tersebut diteruskan ke Mabes Polri.

“Kami ingin semua dilakukan secara konstitusional dan damai. Santri itu cinta kedamaian, tapi juga tegas bila nilai-nilai pesantren dilecehkan,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengapresiasi pelaksanaan aksi yang berlangsung tertib dan damai. Ia menilai, langkah para santri sudah tepat dengan menggelar kegiatan di Gedung Aswaja setelah sebelumnya berencana melakukan aksi di depan Transmart.

“Kalau di Transmart itu rawan sekali, bisa ditunggangi pihak lain. Maka kami bersama PCNU dan para alumni sepakat agar aksi dipusatkan di Gedung Aswaja. Alhamdulillah, keputusan itu sangat baik karena semuanya berjalan kondusif,” jelas Afzan.

Afzan juga menyatakan dukungan penuh terhadap sembilan tuntutan yang disampaikan para santri.

“Saya dan Forkopimda mendukung tuntutan itu karena semuanya demi menjaga marwah pesantren dan para kiai. Saya pun tumbuh di lingkungan pesantren, jadi saya tahu betul bagaimana nilai-nilai yang dijunjung tinggi di dalamnya,” katanya.

Wali Kota berharap seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman hingga selesai.

“Kami senang karena santri menyampaikan aspirasi dengan cara yang damai dan bermartabat. Semoga semangat ini terus dijaga, dan Kota Pekalongan tetap menjadi kota santri yang damai dan bersatu,” pungkasnya.

( ARI)

 

 

Pos terkait