Lampung Barat – Seluruh kepala sekolah dan dewan guru, mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP hingga SLTA di Kabupaten Lampung Barat, berkumpul memadati Gedung Olah Raga (GOR) Aji Saka, Kawasan Sekuting Terpadu, Pekon Watas, Kecamatan Balik Bukit. Mereka bersatu untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Hari Guru Nasional (HGN) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tanggal 28 November.
Hari Guru Nasional (HGN) dan hari ulang tahun PGRI adalah dua peristiwa nasional yang dirayakan setiap tanggal 25 November secara bersamaan. Tahun 2023 menandai peringatan ke-78 HGN dan PGRI sejak pertama kali diperingati pada tahun 1945.
Puncak peringatan HGN dan PGRI di Kabupaten Lampung Barat dilaksanakan pada 28 November 2023, melibatkan peserta dari seluruh guru di kecamatan Balik Bukit, Batu Brak, Sukau, dan perwakilan Pengurus Cabang (PC) se-Kabupaten Lampung Barat.
Bulki menekankan bahwa peringatan ini juga menjadi momen untuk meningkatkan harkat dan martabat para guru, khususnya di Lampung Barat. Tema HGN dan PGRI tahun 2023 adalah “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar.”
Dalam rangka meriahkan peringatan ini, diadakan berbagai perlombaan, seperti lomba solo song, lomba cipta karya, baca puisi, tenis meja, dan catur yang dilaksanakan sejak 23 November. Para pemenang perlombaan tersebut menerima apresiasi berupa piala dan piagam dari Pj. Bupati Lampung Barat Drs. Nukman, Ketua PGRI Bulki Basri, dan unsur Forkopimda setempat.
Pj. Bupati Lampung Barat Drs. Nukman, atas nama pemerintah daerah, menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para guru atas dedikasi, komitmen, dan ikhtiar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kita berikan apresiasi dan penghargaan kepada para guru di Kabupaten Lampung Barat yang selalu belajar, berbagi, dan berkolaborasi dengan semangat merdeka belajar serta telah berjuang untuk menciptakan pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan,” ujar Nukman.
Nukman menyoroti PGRI sebagai organisasi profesi yang memiliki moral intelektual para guru, pendidik, dan tenaga kependidikan. PGRI memegang teguh etika, menjunjung tinggi sikap terbuka dan inklusif, saling menghormati, serta berfungsi sebagai saluran aspirasi anggotanya dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dalam harapannya, Nukman menginginkan bahwa dedikasi dan pengabdian para tenaga pendidik dapat menjadi penerang bagi bangsa dan negara. “Bangkit guruku, maju negeriku, Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh,” pungkasnya.
(Irfan Fajri)