Sekda Pesibar Jon Edwar Buka Kegiatan HLM TPID Pesibar

Indonesia investigasi 

PESISIR BARAT – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan), Suryadi, S.IP., M.M., menginformasikan bahwa, Pj. Sekda Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Drs. Jon Edwar, M.Pd., menghadiri sekaligus membuka kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), di ruang rapat Bupati, Lantai 4 Gedung A Komplek Perkantoran Pemkab Pesibar, Kamis (19/12/2024).

 

Tampak hadir juga dalam kegiatan tersebut Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Audi Marpi, S.Pd., M.M., dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Bacaan Lainnya

 

Pj. Sekda, Jon Edwar menyampaikan bahwa natal dan tahun baru adalah momen yang membawa tantangan tersendiri bagi Pemkab Pesibar dan jajarannya, baik dari sisi keamanan, kelancaran lalu lintas, hingga ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat. Karenanya, Pemkab Pesibar bersama seluruh pemangku kepentingan telah menyiapkan langkah-langkah strategis guna memastikan perayaan natal dan tahun baru dapat berjalan dengan aman, lancar dan kondusif.

 

“Dalam hal keamanan dan ketertiban diharapkan seluruh jajaran TNI, Polri, dan Satpol-PP dan Damkar untuk bersinergi menjaga keamanan selama masa perayaan. Pastikan bahwa rumah ibadah, tempat wisata, serta pusat-pusat keramaian berada dalam pengawasan yang baik. Kita juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan keamanan dan tetap saling menghormati,” ujar Pj. Sekda, Jon Edwar.

 

Terkait kelancaran lalu lintas dan transportasi, Pj. Sekda, Jon Edwar meminta agar Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan pengaturan lalu lintas dan memastikan kelancaran distribusi bahan pokok. Posko-posko pelayanan terpadu juga harus didirikan di titik-titik strategis untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. “Ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok dan barang strategis lainnya. Saya juga meminta kepada Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (DiskopUKMdag) serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) untuk memantau ketersediaan bahan pokok, memastikan harga tetap stabil, dan bersama-sama dengan satgas pangan mengambil tindakan jika ditemukan praktik yang merugikan masyarakat, seperti penimbunan barang,” tegas Pj. Sekda, Jon Edwar.

 

Pj. Sekda, Jon Edwar melanjutkan, dalam hal kesiapsiagaan bencana mengingat potensi cuaca ekstrem di akhir tahun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta agar mempersiapkan tim tanggap darurat untuk menghadapi kemungkinan bencana alam.

 

Lebih jauh Pj. Sekda, Jon Edwar menerangkan, empat faktor utama yang menentukan inflasi yaitu 4K, diantaranya ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. 4K tersebut perlu menjadi perhatian serius. Pemerintah telah merumuskan enam upaya konkrit pengendalian inflasi sebagai berikut, diantaranya operasi pasar murah, sidak ke pasar, kerjasama dengan daerah penghasil, gerakan menanam, bantuan transportasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan merealisasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk inflasi.

 

“Akan tetapi, Pemkab Pesibar baru melaksanakan satu upaya konkrit sepanjang Tahun 2024, yaitu melaksanakan operasi pasar murah. Oleh karena itu, diminta kepada OPD terkait agar meningkatkan kinerja, khususnya terkait upaya konkrit pengendalian inflasi di tahun mendatang. Sedangkan upaya konkrit dalam menghadapi natal dan tahun baru 2025 yang perlu dilakukan dalam rangka memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pangan adalah dengan melakukan sidak ke pasar, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik,” pungkas Pj. Sekda, Jon Edwar.

 

(Jurnalis muda)

Pos terkait