Putri Maya Rumanti : Hakim Pengadilan Militer 1-04 Palembang Diduga Tidak Netral

Indonesia Investigasi 

LAMPUNG –  Kuasa hukum tiga keluarga polisi Polsek Negara Batin kembali memprotes Hakim Pengadilan Militer 1-04 Palembang lantaran dinilai tak netral dan kembali menggiring opini terkait standar operasional prosedur (SOP) saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam yang dikelola oleh Kopda Bazarsah dan Peltu Yun Heri Lubis.

Putri Maya Rumanti, kuasa hukum tiga korban, mengatakan bahwa selama sidang pemeriksaan saksi dan ahli yang dilakukan, Majelis Hakim masih mempertanyakan soal SOP di kepolisian ketika melakukan olah TKP.

Untuk diketahui, pada hari ini terdapat dua saksi dari Inafis Polri yang dihadirkan oleh Oditur Militer, yakni Pejabat Sementara (PS) Kanit 3 Identifikasi Polda Lampung, Suherman (PNS), dan PS Panit 1 Seksi Identifikasi Polda Lampung, Aiptu Muhammad Arif.

Bacaan Lainnya

“Terkesannya, masih ada penggiringan dari hakim soal prosedur ini salah dilakukan. Saya rasa ini persidangan bukan persidangan keluarga,” kata Putri usai sidang, Senin (30/6/2025).

Menurut Putri, para saksi dan ahli yang dihadirkan pada persidangan kali ini sudah mengungkapkan fakta yang sebenarnya setelah mereka uji.

Akan tetapi, hakim lagi-lagi masih mempertanyakan soal SOP dari masing-masing instansi.

“Sudah jelas dalam sidang disampaikan oleh saksi dan ahli. Namun, hakim lebih banyak menggali apa yang dilakukan polisi ini terkesan salah, mulai dari penggeledahan, penangkapan, penggerebekan, sampai SOP olah TKP,” ujarnya.

Dalam sidang tersebut, hakim sebelumnya sempat mempertanyakan kepada tim Inafis Polda Lampung yang melakukan olah TKP pada malam hari.

Sebab, olah TKP itu hanya dilakukan sepihak tanpa melibatkan unsur dari Polisi Militer maupun satuan TNI.

“Majelis hakim tanya kenapa sampai malam, padahal itu kan cara mereka (Inafis) melakukan olah TKP. Mereka juga tahu caranya bagaimana,” tuturnya.

“Sebelumnya juga sudah dijelaskan, mereka tidak mengetahui bahwa di situ (arena judi sabung ayam) ada anggota TNI. Masih ditanya kenapa tidak menunggu TNI, padahal ini sudah dijelaskan,” ungkapnya.

 

 

Hendrik iskandar

 

 

 

Pos terkait