(Penulis: Muhammad Ramadhanur Halim, S.HI,)
Indonesia Investigasi
Pendidikan dapat dianalogikan sebagai sebuah bahtera yang mengarungi lautan luas penuh tantangan. Lautan ini menggambarkan berbagai masalah dan dinamika yang dihadapi dalam dunia pendidikan, seperti perubahan kurikulum, kebijakan yang tidak konsisten, serta tantangan sosial dan ekonomi. Dalam konteks ini, pendidikan harus mampu beradaptasi dan bertahan menghadapi gelombang perubahan yang terus menerus bergerak.
Lambung kapal, yang melambangkan lembaga pendidikan, harus kuat dan kokoh untuk menahan tekanan dari luar. Jika lembaga pendidikan tidak dikelola dengan baik, maka pendidikan akan mengalami kegagalan. Infrastruktur yang memadai dan manajemen yang efektif sangat penting untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan dapat berfungsi dengan baik dan memberikan pendidikan yang berkualitas.
Mesin dan awak kapal, yang terdiri dari para guru, staf administrasi, dan kebijakan yang diterapkan, adalah tenaga penggerak yang memastikan kapal dapat berlayar dengan baik. Mereka harus bekerja secara harmonis dan efisien untuk memastikan proses pendidikan berjalan lancar. Kualitas dan kompetensi mereka sangat menentukan keberhasilan pendidikan.
Para penumpang, yang merupakan rakyat, adalah mereka yang menikmati hasil dari proses pendidikan. Mereka adalah siswa, orang tua, dan masyarakat luas yang bergantung pada kualitas pendidikan untuk masa depan yang lebih baik. Kepuasan dan kesejahteraan mereka mencerminkan keberhasilan sistem pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan harus berorientasi pada kebutuhan dan harapan masyarakat.
Kapten kapal, yang merupakan pemimpin pendidikan seperti pemerintah, kepala sekolah, atau pemimpin lembaga pendidikan, bertanggung jawab untuk membuat keputusan strategis dan memastikan semua elemen bekerja sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan yang visioner dan tegas sangat diperlukan untuk mengarahkan jalannya pendidikan menuju tujuan yang diinginkan.
Para akademisi, ulama, dan guru berperan sebagai navigator dan konsultan yang memberikan arahan dan nasihat kepada kapten dan awak kapal. Mereka adalah sumber pengetahuan dan kebijaksanaan yang membantu menentukan arah yang tepat dan memastikan bahwa perjalanan pendidikan tetap berada di jalur yang benar. Dalam pandangan Islam, pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis tetapi juga pada pembentukan karakter dan moral yang baik.
Dalam menghadapi karut marutnya pendidikan saat ini, diperlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Semua elemen harus bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik. Kebijakan yang konsisten, kualitas guru dan staf yang tinggi, infrastruktur yang memadai, serta peran aktif para akademisi, ulama, dan guru sangat penting untuk memastikan bahwa pendidikan dapat mengarungi lautan tantangan dengan sukses. Dengan demikian, pendidikan dapat menjadi bahtera yang membawa masyarakat menuju masa depan yang lebih cerah dan beradab.
Dahrul