Panitia Budaya Toron Ongghe dan Halal Bi Halal IKAMA Di Respon Kadis Perinaker Bangkalan

Indonesia Investigasi 

Bangkalan-Jatim – Sosialisasi pegelaran Budaya ‘Toron Ongghe’ yang di gelar oleh IKAMA, merupakan suatu bentuk Silaturrohmi Masyarakat Perantau yang berada di Wilayah lain dan juga yang berada di negara luar Indonesia, sehingga saat hari raya Idul Fitri  pulang ( Mudik, red ) ke Tanah kelahirannya, yaitu Madura.

Kadis Perinaker  Kabupaten Bangkalan, memaparkan,” sebenarnya kedatangan  IKAMA ini adalah untuk membantu mempromosikan hasil kerajinan warga Binaan IKM Disperinaker Bangkalan, dimana IKAMA akan mengundang 1000 warga Madura yang telah sukses di luar Madura dan juga sukses di Madura sendiri, silahkan Ibu bapak yang menjadi binaan IKM menyediakan hasil kerajinan ini untuk di jual belikan ke Para Undangan dalam pagelaran Basar di IKM pada saat acara Silaturrohmi IKAMA di IKM ini, waktunya pada tanggal, 6 Februari 2025 mulai jam 12.00 wib sampai selesai, silahkan Ibu bapak menyajikan hasil kerajinannya, ” terang Qorrry Yuni Astuti, ST.MM.(18/3/2025).

Ketua dan juga selalu penanggung jawab kegiatan Silaturrohmi IKAMA, H. Nurul Yaqin, menjelaskan,” kami mengadakan kegiatan Silaturrohmi ini dan pagelaran Budaya ‘ Toron Ongghe’  ini tujuannya adalah Tambeh kerrong ( obat rindu,red) karena kita semua adalah saudara yang terikat tanah kelahiran atau darah Madura, sehingga kita wajib bertemu di salah satu moment besar ini untuk saling memaafkan dan saling berbagi rezeki kepada Masyarakat yang ada di Madura sendiri, Dia menambahkan,

Bacaan Lainnya

Dan lagi ini ada binaan IKM Disperinaker Kabupaten Bangkalan, silahkan kerajinan apapun bisa di jual ke saudara – saudara kita, barangkali buat kenang – kenangan buat tetangganya yang di perantauan, tapi jangan lupa batik Madura di tawarkan ke Saudara kita,” terang ketua Sekaligus Panitia Silaturrrohmi IKAMA.

Kegiatan Silaturrohmi Dan pagelaran Budaya ‘ Toron Ongghe’ ini nampaknya disambut antusias oleh warga binaan IKM Disperinaker Kabupaten Bangkalan.

Salah satu warga Binaan IKM Hamida,” kami nanti akan menyajikan Tas dari Daun Pocok ( serat daun agel, red) yang biasa nya daun ini hanya adanya di kokop Bangkalan, biasanya harga nya sekitar 100.000 sampai 350.000, ini harga Pengrajin pak,” ungkapnya.

Pengrajin batik, Misnari  mengatakan,” batik ada yang super dan primium, harga super sekitar 10.000.000 dapat Kapelan buat suami istri, tinggal pilih motif, untuk yang primium batik gentongan, harganya sekitar 1.000.000 rupiah satu kain baju, terang Pengrajin asal Tanjung  Bumi Bangkalan.

Abdul Mukti selaku pengrajin Koleksi mulai dari alat pertanian Madura mengatakan,” kami sebagai pengrajin koleksi seperti,kaos,Clurit, pecut,dan alat pertanian yang biasa di gunakan untuk sehari – hari Masyarakat Madura,  ini hanya hiasan bukan senjata tajam, ” tegasnya.

Di konfirmasi setelah agenda sosialisasi dengan panitia Silaturrohmi IKAMA Bangkalan, PLT Kadis Qorri YuniAstuti, ST.M.M mengatakan,” kami berharap nanti akan hasil kerajinan, dapat menjadi lebih terkenal, bukan hanya dalam Negeri, kalau bisa ke mancanegara, karena kwalitas kerajinan kami sangat bagus, contohnya Batik tulis  Gentongan Tanjung Bumi Madura yang sangat bagus,” tutupnya.(18/3).( Hs/Tim)

Pos terkait