Indonesia Investigasi
BIREUEN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Muhammad Iqbal, kembali menunjukkan komitmennya kepada rakyat dengan menggelar Reses ke-II di EDK Kuphie, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Rabu 28 mei 2025. Reses tersebut dihadiri oleh sekitar 100 lebih warga yang berasal dari lima kecamatan, yakni Juli, Kota Juang, Jeumpa, Kuala, dan Peudada.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan tertib itu, Muhammad Iqbal yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPRA menyampaikan bahwa kegiatan reses merupakan bagian penting dari tugas wakil rakyat untuk mendengar langsung suara masyarakat di daerah pemilihannya.
“Saya ingin hadir langsung di tengah masyarakat, mendengar sendiri apa yang menjadi kebutuhan mereka, bagaimana kondisi di lapangan, dan apa harapan yang ingin mereka sampaikan,” ujar Iqbal dengan penuh semangat.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Reses pertama yang sebelumnya digelar di Kecamatan Pandrah, yang mewakili wilayah barat Dapil. Dalam perencanaan ke depan, Iqbal juga berkomitmen akan menyelenggarakan Reses ke-III di wilayah timur Bireuen agar seluruh aspirasi masyarakat dapat terakomodir secara menyeluruh.
Iqbal yang juga merupakan anggota F-PKB itu menegaskan bahwa perjuangan untuk Aceh, khususnya Bireuen, tidak berhenti meski masa konflik telah berlalu. Sebagai mantan Panglima Sagoe Gerakan Aceh Merdeka (GAM), ia menyatakan bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah amanah yang terus diembannya.
“Kita sudah berbuat untuk Aceh dan Bireuen sejak masa konflik. Hari ini kita berbuat dalam bentuk yang berbeda, lewat pembangunan, lewat parlemen. Dan kita akan terus berbuat untuk kebaikan dan kemajuan Bireuen,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi terkait infrastruktur, pertanian, pendidikan, dan kebutuhan ekonomi lokal. Iqbal mencatat seluruh masukan dan berjanji akan memperjuangkannya di tingkat parlemen.
“Aspirasi rakyat adalah roh dari tugas kami di DPRA. Insya Allah, setiap suara yang saya dengar hari ini akan saya bawa ke meja kebijakan. Kita ingin perubahan yang nyata dan berkeadilan,” tambahnya.
Reses ini menjadi bukti nyata bahwa Muhammad Iqbal tidak hanya hadir sebagai politisi, tapi juga sebagai sosok yang mengerti denyut nadi rakyatnya, seorang pejuang yang terus melanjutkan baktinya untuk Aceh dalam suasana damai.
Teuku Fajar Al-Farisyi