Indonesia Investigasi
Pekalongan – Indonesia investigasi. com – 23/04/2025 – Kepala Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Muhroji menanggapi isu yang beredar terkait dugaan jual beli tanah grantungan di wilayah desanya.
Dalam keterangannya Kepala Desa KaliPancur Muhroji menegaskan bahwa tidak pernah ada praktik jual beli atas tanah tersebut. Ia menyatakan, tanah grantungan bukanlah aset milik desa, melainkan tanah yang bisa diajukan kepemilikannya oleh warga menjadi hak milik secara sah.
“Isu jual beli tanah grantungan itu tidak benar. Yang ada adalah permintaan warga kepada pihak desa untuk membantu proses administrasi agar tanah grantungan yang mereka kuasai bisa diurus menjadi hak milik yang sah,” Ujarnya Muhroji.
Lebih lanjut, Muhroji menjelaskan bahwa dalam proses ini, pihak desa hanya berperan sebagai FASILITATOR, bukan sebagai pihak yang memperjualbelikan tanah.
Di sisi lain, Muhroji juga memaparkan rencana relokasi kantor balai desa Kalipancur yang saat ini dinilai tidak representatif karena tidak memiliki halaman yang memadai.
” Rencana relokasi tersebut telah dibahas melalui musyawarah desa yang melibatkan tokoh masyarakat, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) , Jarang Taruna dan Tokoh Agama” paparnya.
Hasil musyawarah itu menyepakati pembangunan kantor balai desa yang baru di atas tanah aset desa seluas 1.600 meter persegi. “Untuk pembiayaannya, akan dialokasikan 10 persen dari Dana Desa. Jika masih ada kekurangan, akan ditutupi melalui swadaya masyarakat atau hasil pengelolaan aset desa,” ungkap Muhroji.
Ia menambahkan bahwa masyarakat Kalipancur telah menyatakan kesiapan mereka untuk bergotong royong demi mendukung proses relokasi tersebut.
“Relokasi ini adalah kebutuhan bersama, dan semangat gotong royong warga sangat membantu. Ini menjadi langkah konkret kita dalam membangun desa yang lebih tertata dan representatif,” tutupnya pada Rabu(23/4) diruang Kantor Balai Desa Kali Pancur.
( ARIYANTO)
