Indonesia Investigasi
Banyuwangi,- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi menjalin koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi untuk mengembangkan program ketahanan pangan melalui pemberdayaan warga binaan, pada hari Rabu (19/2/2025).
Koordinasi tersebut dilakukan untuk memetakan potensi lahan yang dimiliki oleh Lapas Banyuwangi yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan program ketahanan pangan.
Program ketahanan pangan di Lapas Banyuwangi akan dilaksanakan dengan memberdayakan warga binaan melalui serangkaian program pembinaan.
“Hal ini sejalan dengan salah satu 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yakni memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan,” ujar Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi.
Dalam hal ini Mukaffi juga menyampikan, bahwasanya lahan yang akan digunakan untuk program tersebut meliputi area kosong di lingkungan Lapas serta tanah hibah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi yang berlokasi di daerah Pakis.
“Kami memiliki lahan yang cukup luas dan potensial untuk dikembangkan sebagai sarana ketahanan pangan. Dengan dukungan dari Dinas Pertanian dan Pangan, kami yakin program ini akan berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Saat ini, beberapa program ketahanan pangan telah berjalan di Lapas Banyuwangi, diantaranya pembesaran lele, penanaman tomat dan berbagai jenis sayuran lainnya. Program-program tersebut tidak hanya bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan, tetapi juga sebagai sarana pelatihan bagi warga binaan agar memiliki keterampilan di bidang pertanian dan perikanan.
Dukungan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi diharapkan dapat mempercepat kesuksesan program ini. Selain memberikan bantuan teknis, Dinas Pertanian dan Pangan juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga binaan agar mereka dapat mengelola lahan secara optimal.
“Program ini tidak hanya tentang ketahanan pangan, tetapi juga tentang pemberdayaan. Kami ingin warga binaan memiliki bekal keterampilan yang dapat digunakan setelah mereka kembali ke masyarakat,” tambah Mukaffi.
Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Ida Larasati, menyambut baik koordinasi yang dilakukan oleh pihak Lapas Banyuwangi. Menurutnya, dalam waktu dekat Dinas Pertanian dan Pangan akan mengirimkan penyuluh pertanian untuk memberikan pendampingan dan memantau potensi program ketahanan pangan di Lapas.
“Kami akan turunkan tim untuk memberikan pendampingan di lapangan, sehingga program ketahanan pangan yang dilakukan Lapas Banyuwangi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” tandasnya.
( jufri/Hms Lps)