Indonesia Investigasi
MUARAENI– Kelompok Tani Karet dan Sawit di Lubay Bandung, Lahat, kini menghadapi kendala besar dalam menjalankan aktivitas pertanian mereka. Akses jalan utama menuju perkebunan yang mereka andalkan kini berubah menjadi lautan lumpur, sulit dilalui kendaraan roda dua, apalagi roda empat. Akibatnya, para petani terpaksa menghentikan aktivitas perkebunan, menyebabkan mereka kehilangan sumber pemasukan utama.
Agus, salah satu petani setempat, mengungkapkan bahwa sudah lebih dari satu bulan ia dan petani lainnya tidak bisa mengolah kebun karet mereka akibat kondisi jalan yang memburuk.
“Itu jalan milik masyarakat menuju kebun. Kami berharap PTBA segera mengambil tindakan dengan mengeraskan jalan agar kami bisa kembali bekerja,” ujar Agus kepada Koranenimekspres.Com, Senin 1 April 2025.
Menurut Agus, komunikasi antara Kelompok Tani Lubay Bandung dengan pihak yang mengerjakan pekerjaan dari PTBA itu sebenarnya sudah terjalin. Diskusi dan pembahasan solusi telah dilakukan, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda perbaikan jalan.
“Kami berharap setelah berita ini muncul, pihak PTBA tergugah dan segera mengambil langkah nyata untuk membantu petani di sini. Kondisi ini bukan hanya merugikan kami secara ekonomi, tetapi juga mengancam keberlangsungan pertanian di daerah ini,” tegas Agus.
Senada dengan Agus, Mus, petani lainnya, juga mendesak PTBA untuk segera turun tangan. “Kami tidak meminta lebih, hanya akses jalan yang layak agar kami bisa tetap bekerja. Jika PTBA mau membantu, ini akan menjadi solusi yang sangat berarti bagi kami.” Terang Mus.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari pihak yang berwenang, khususnya dari PTBA.(Fi)