Indonesia Investigasi
LAMPUNG – Ketua Tim Formatur sekaligus Ketua Terpilih DPD I Partai Golkar Provinsi Lampung, Hanan Abdul Rozak bersama Tim Formatur lainnya belum menentukan nama-nama personalia pengurus.
Hal itu diungkapkan Hanan seusai memimpin rapat Formatur di kantor DPD Partai Golkar Lampung di Jl. Juanda No.7, Pahoman, Bandarlampung, Senin (15/9/2025).
Menurut Hanan, rapat formatur perdana itu masih sebatas mendengarkan saran, usulan dan masukan mengenai susunan pengurus.
“Nanti kami cermati satu persatu nama-nama usulan yang masuk, karena kebutuhan personel ini 120 sampai 125 orang. Jadi tidak mudah,” ujar Hanan.
Tim formatur, kata Hanan, membutuhkan waktu untuk merumuskan daftar pengurus yang akan mendampinginya.
“Segera diumumkan (jika sudah selesai disusun), karena kami diberi waktu 30 hari,” ungkapnya, yang didampingi Tim Formatur M. Alzier Dianis Thabranie, Azwar Hadi, Yusak dan Formatur perwakilan dari DPP Partai Golkar.
Saat ditanya siapa Sekretaris dan Bendahara DPD I Partai Golkar Lampung, Hanan menjawab singkat,”Belum, sabar dulu soal itu,” katanya
Jawaban Hanan tentu saja menimbulkan spekulasi jika ia tidak lagi bersepakat dengan hasil pertemuan pra-musda di DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta. Dimana saat itu, 15 Ketua DPD II Partai Golkar se-Lampung bersepakat mendudukkan Hanan menjadi Ketua DPD I dengan posisi sekretaris dijabat Aprozi Alam.
Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Hakim Komaruddin menepis adanya kesepakatan tersebut.
“Sesuai mekanisme Musda itu hanya ketua dan formatur. Golkar nggak mengenal sistem paket (ketua – sekretaris). Jadi ya wajar saja kalau Hanan selaku ketua terpilih masih menimbang-nimbang siapa sekretarisnya ke depan,” kata Hakim Komaruddin.
Teranyar, ada bocoran bahwa Golkar Lampung era Hanan Rozak bakal ada perubahan format baru. Diantaranya, penambahan struktur Ketua Harian dan perubahan istilah dalam struktur yang lain, ketua Koordinator bidang atau Koorbid sesuai kebutuhan partai.
Ditengarai Ketua Harian akan diisi oleh kader senior dan punya jam terbang cukup dan terpenuhi syarat yang umum dipakai Golkar, yakni PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela)
Hendrik iskandar
