Fokus pada Mutu Pendidikan, Kadisdik Bireuen Imbau Wisuda PAUD hingga SMP Tak Perlu Diperbesar

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen, Dr. Muslim, M.Si.

Indonesia Investigasi

 

Bireuen – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen, Dr. Muslim, M.Si, mengimbau agar kegiatan wisuda di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak dilakukan secara berlebihan. Imbauan ini disampaikan dalam upaya memfokuskan perhatian pada peningkatan mutu pendidikan serta menghindari beban finansial yang tidak perlu bagi orang tua siswa.

 

Bacaan Lainnya

Menurut Dr. Muslim, pelaksanaan wisuda di jenjang pendidikan dasar dan menengah bukanlah kebutuhan esensial dalam proses pendidikan. Seremoni tersebut dinilai cenderung bersifat simbolis dan konsumtif, dan bila tidak dikelola dengan bijak justru dapat mengalihkan perhatian dari tujuan utama pendidikan itu sendiri.

 

“Pendidikan bukan tentang kemewahan acara, tapi tentang bagaimana kita membangun kualitas dan karakter peserta didik agar mampu bersaing secara nasional,” ujarnya dengan penuh harap.

 

Sebagai bentuk keseriusan terhadap hal ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen telah mengeluarkan Surat Edaran resmi tertanggal 21 April 2025 dengan Nomor: 420/1388. Surat tersebut secara tegas melarang pelaksanaan wisuda maupun pungutan biaya terkait kegiatan wisuda pada jenjang PAUD, SD, dan SMP di seluruh wilayah Kabupaten Bireuen.

Dalam edaran itu, Dinas Pendidikan mengingatkan bahwa seluruh kegiatan kelulusan hendaknya dilaksanakan secara sederhana, edukatif, dan tidak memberatkan orang tua siswa dalam bentuk apapun.

 

Dr. Muslim menyarankan agar momentum kelulusan tetap dapat dirayakan, namun dalam bentuk kegiatan yang lebih bermakna dan sarat nilai, seperti doa bersama, kegiatan sosial, atau refleksi spiritual yang melibatkan semua elemen sekolah.

 

“Acara perpisahan bisa tetap dilaksanakan, tapi dengan pendekatan yang lebih edukatif dan religius. Ini adalah momen membentuk karakter, bukan ajang pemborosan,” tambahnya.

 

Ia juga menegaskan bahwa seremoni wisuda secara resmi dan mewah sebaiknya menjadi bagian dari jenjang perguruan tinggi, sebagai puncak dari proses pendidikan yang panjang, kompleks, dan menuntut kedewasaan dalam berpikir dan bertindak. Sedangkan untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP, yang masih dalam ranah pendidikan dasar serta berada di bawah kewenangan pemerintah kabupaten, pendekatan yang diambil harus lebih mendidik, membina, dan membangun nilai-nilai sosial.

 

“Untuk jenjang pendidikan di bawah kewenangan kabupaten, kita perlu kembali kepada esensi pendidikan: membentuk generasi yang berakhlak, berilmu, dan peduli. Tidak semua capaian harus dirayakan dengan kemewahan,” jelasnya.

 

Menutup keterangannya, Dr. Muslim mengajak seluruh pihak, termasuk para guru, orang tua, dan masyarakat luas, untuk turut serta menciptakan suasana kelulusan yang penuh makna dan tidak memberatkan.

 

“Kelulusan adalah momen penting dalam perjalanan anak-anak kita. Mari kita rayakan dengan cara yang bijak, sederhana, dan penuh syukur. Yang terpenting, anak-anak membawa nilai dan pengalaman yang membentuk masa depan mereka,” tutupnya dengan penuh harap.

 

Teuku Fajar Al – Farisyi

Pos terkait