Jakarta – Pemerhati Pangan dan Pertanian, Eko Margana mengatakan perlu dikembangkan hilirisasi berbagai produk pertanian agar nilai tambah dapat meningkat. Ia menilai hilirisasi tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan hingga meningkatkan devisa.
Tak hanya itu, Eko menyebut hilirisasi dapat menyerap hasil budidaya para petani. Sehingga hal tersebut bisa memberikan kepastian penjualan produksi petani pasca panen.
“Hilirisasi pertanian harus lebih dikembangkan. Selain dapat meningkatkan nilai tambah dan menyumbang devisa negara, hilirisasi juga sangat membantu dalam menyerap produksi para petani pasca panen,” kata Eko dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Selain itu, Eko meminta pemerintah perlu memperhatikan ketersediaan pangan di Indonesia Timur. Apalagi, lanjut dia, adanya perpindahan Ibukota Negara (IKN) Nusantara ke wilayah Kalimantan maka kebutuhan pangan akan meningkat seiring perpindahan penduduk di kawasan tersebut.
Oleh karena itu, ia mendorong agar seluruh stakeholder di bidang pangan memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan memanfaatkan berbagai instrumen negara dalam mengantisipasi kebutuhan pangan di wilayah IKN Nusantara.
“Untuk mendukung rantai pasok pangan ke wilayah Indonesia Timur, khususnya IKN, perlu adanya sinergi para stakeholder. Misalnya, BULOG (Badan Urusan Logistik) bekerjsama dengan PT Pelni (Persero) dalam mendistribusikan pangan ke IKN. Kemudian Kementerian Pertanian lebih digenjot lagi produksinya,” ucapnya.
Eko menilai presiden terpilih memiliki perhatian yang serius terhadap sektor pertanian nasional.
Ia juga meyakini program-program yang dapat menunjang ketahanan pangan akan lebih diperkuat oleh pemerintahan selanjutnya.
“Saya yakin presiden terpilih punya konsentrasi dalam pembangunan sektor pertanian ke depan dan itu akan dituangkan dalam berbagai program kerja pemerintah berikutnya,” ungkap pengamat sekaligus praktisi pertanian tersebut.*
SAP