Labuhanbatu – Sumut, indonesiainvestigasi.com – Nama seorang pria berinisial DAY kembali menjadi pembicaraan hangat masyarakat di Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Sosok yang sudah lama disebut-sebut publik diduga sebagai pengendali peredaran narkoba jenis sabu di kawasan tersebut kembali mencuat setelah sejumlah tokoh pemuda dan aktivis vokal mempertanyakan keseriusan penegakan hukum.
DAY, yang namanya kerap muncul dalam berbagai pemberitaan media lokal, diduga telah menjalankan jaringan peredaran sabu dengan pola yang cukup rapi dan terstruktur.
Meski demikian, hingga saat ini tidak ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian mengenai status hukum DAY maupun langkah konkret terhadap berbagai tuduhan publik tersebut.
Jaringan Peredaran: Disebut Didukung Banyak Penggerak Lapangan.
Sejumlah warga mengeklaim bahwa aktivitas peredaran sabu di wilayah Bilah Hilir melibatkan beberapa orang yang diduga menjadi kaki tangan DAY.
Menurut informasi warga yang tidak dapat diverifikasi secara independen, beberapa inisial yang sering disebut antara lain:
1, AMN – diduga mengedarkan sabu di sebuah kafe berinisial HSJ.
2, BRTN – diduga beraksi di kawasan Titi Besi.
3, SUDNG – disebut warga mengedarkan sabu di daerah Sungai Abal.
4, KNCK – dikaitkan dengan aktivitas peredaran di Sei Kasih.
5, DLMN dan KCENG – diduga mengedarkan sabu di wilayah Piandang.
Beberapa warga bahkan berspekulasi bahwa omset bisnis haram yang dikaitkan dengan DAY dapat mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah per bulan. Namun, hingga kini belum ada data resmi yang menguatkan klaim tersebut.
Tokoh Pemuda: “Siapa Tak Kenal DAY?”
Seorang tokoh pemuda Bilah Hilir berinisial JO turut menyampaikan komentar keras. JO menilai bahwa keberadaan DAY bukan rahasia lagi di tengah masyarakat.
“Kalau itu kita tidak heran lagi, bos. Siapa yang tak kenal DAY? Dia itu disebut warga sebagai pemain besar. Untuk sekelas Polsek saja, ya… apa lah. Yang saya dengar, humasnya DAY saja kabarnya seorang wartawan,” ujar JO sambil bergegas pergi, 30 Desember 2025.
Pernyataan JO tersebut memperlihatkan betapa kuat dan luasnya isu tentang jaringan narkoba di Bilah Hilir di mata masyarakat, meski belum ada pernyataan resmi dari pihak berwajib yang mengonfirmasi klaim tersebut.
Aktivis Geram: “Pak Kapolsek Jangan Tidur!”.
Tak hanya warga, seorang aktivis mahasiswa Labuhanbatu bernama Idris Siregar juga angkat suara. Ia menilai aparat penegak hukum perlu bertindak lebih tegas dan transparan.
“Pak Kapolsek Bilah Hilir jangan tidur. Kejar, buru, dan tangkap DAY kalau memang benar ada dugaan seperti yang dikeluhkan warga. Kami minta Satresnarkoba Polres Labuhanbatu juga turun tangan. Selamatkan generasi muda Bilah Hilir!” tegasnya, 30 Desember 2025.
Idris bahkan menyinggung kemungkinan aksi demonstrasi ke Polda Sumut apabila masyarakat terus merasa tidak mendapatkan kejelasan.
“Kalau perlu, kami turun aksi ke Polda Sumut. Biar Dirnarkoba Polda Sumut yang langsung turun tangan,” tambahnya.
Publik Menunggu Sikap Aparat.
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan terbuka dari Polsek Bilah Hilir maupun Polres Labuhanbatu mengenai perkembangan penyelidikan atau tindakan hukum terkait berbagai tuduhan yang beredar di masyarakat.
Publik berharap klarifikasi resmi dapat segera diberikan untuk menghindari simpang siur informasi serta memastikan bahwa penegakan hukum berjalan tanpa pandang bulu.
Masyarakat Bilah Hilir kini menunggu, apakah aparat akan menjawab keresahan warga atau tetap membiarkan dugaan-dugaan ini terus menjadi konsumsi publik tanpa kejelasan.
penulis : Chairul Ritonga
