Bhabinkamtibmas Dampingi PSN, Desa Candimulyo Kebumen Berpotensi Endemik Demam Berdarah

Indonesia Investigasi

Polres Kebumen – Bhabinkamtibmas Polsek Kebumen Brigadir Darwin Sofian bersama Puskesmas Kebumen 1 menggelar kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di Desa Candimulyo, Kecamatan/Kabupaten Kebumen, Senin 5 Agustus 2024.

PSN dilakukan menyusul ditemukannya satu kasus demam berdarah di RW 1, Desa Candimulyo, pada pertengahan bulan Juli 2024, serta sebagai upaya dini pencegahan meluasnya penyakit demam berdarah.

PSN dilakukan melibatkan Pemdes setempat, Kader Kesehatan, Puskesmas Kebumen 1, juga sebagai wujud program Polda Jateng Hadir sehingga Bhabinkamtibmas membaur bersama tim PSN.

Bacaan Lainnya

Dijelaskan Kapolres Kebumen AKBP Recky melalui Plt Kasihumas Polres Aiptu Nanang Faulatun mengungkapkan, PSN merupakan bentuk sinergitas untuk memutus perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.

“Selama kegiatan berlangsung, kita libatkan sinergitas semua pihak, agar hasilnya lebih maksimal,” jelas Aiptu Nanang.

Lanjut Aiptu Nanang, melalui PSN Bhabinkamtibmas memberikan sosialisasi mengenai kesadaran masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.

Selanjutnya Bidan Desa Candimulyo Ani Fadilatun, kegiatan PSN kali ini difokuskan di RW 3, Desa Candimulyo, karena RW 1 dan 2 sebelumnya telah dilakukan.

Selama kegiatan, tim PSN dibagi menjadi 6 kelompok lalu melakukan pengecekan 148 rumah warga yang terdaftar. Kegiatan ini juga termasuk kegiatan berkala dan berlanjut.

Dari hasil kegiatan PSN, Ani Fadilatun mengungkapkan jika Desa Candimulyo berpotensi demam berdarah karena angka bebas jentik (ABJ) 92,7 persen.

Angka Bebas Jentik (ABJ) digunakan sebagai indikator potensi terjangkitnya demam berdarah di suatu wilayah.

Perhitungan ABJ dilakukan oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dengan cara membagi jumlah rumah yang bebas jentik dengan total rumah yang diperiksa.

Semakin tinggi ABJ, semakin kecil kemungkinan diwilayah tersebut terjangkit kasus DBD. Semakin tinggi ABJ, berarti sedikit jumlah jentik yang ditemukan.

Pada PSN kali ini, jumlah rumah yang masuk daftar PSN sebanyak 148 rumah, lalu sebanyak 10 rumah dinyatakan positif nyamuk, sehingga ABJ yang dihasilkan 92,7 persen.

“Kami berharap setelah kegiatan PSN ini, ada kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan PSN secara mandiri serta melakukan kegiatan 3M Plus,” jelas Ani Fadilatun.

Langkah 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Lalu Plus yang dimaksud diantaranya, menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah, serta masih banyak gerakan plus lainnya.

(Humas Polres Kebumen)
(Jumardin)

Pos terkait