Indonesiainvestigasi.com – Lampung Utara – bahas soal sampah ketua DPC PWDPI dan anggota kunjungi Dinas Lingkungan Hidup Lampung Utara, Senin 20 Januari 2025.
Terkait dengan pemberitaan sampah yang sudah viral di Lampung Utara, Adi Candra ketua PWDPI dan jajarannya berkunjung Dinas Lingkungan Hidup Lampung Utara. Kunjungan ketua PWDPI mendapat sambutan baik dari kepala dinas terkait yakni Ina Sulistya didampingi oleh Juliansyah imron Kabid pengawasan, Feri Kabid Sampah B3
Munti Kasi seksi pengelolaan,Tri sando tata lingkungan, Indra Gunawan Kabid bidang perencanaan.
Ketua Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Memulai pembicaraan mengnai kondisi dan penanganan sampah di Lampung Utara yang riskan, perlu ibu kadis ketahui terkait sampah ini akan berimbas ke banjir Bandang, Demam Berdarah (DBD) dan banyak lagi.
Kami sengaja berkunjung ke kantor DLH Lampung Utara untuk bertemu dengan ibu kadis, dan mempertanyakan soal Bagaimana penanganan dan pengelolaan sampah yang masih banyak ditemukan baik di wilayah perkotaan maupun kecamatan-kecamatan yang ada di Lampung Utara. Sekaligus mempertanyakan tempat pembuangan akhir sampah B3 Rumah Sakit.
Adi menyamailan “Ini udah pernah saya pertanyakan ke bu kadis dulu, 120 hari ini menjabat sebagai kadis lingkungan hidup apa yang akan ibu kadis lakukan?” Tanya Adi.
“Allhamdulilah hari ini kita bisa bersama sama berkumpul di ruangan kerja saya” Ucap Ina
Beberapa waktu yang lalu Viral tentang pemberitaan terkait sampah, terima kasih kepada kawan-kawan dari Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) yang sudah mengkritik kami terkhususnya.
Lampung Utara perlu adanya hibah tanah dari pemerintah untuk titik titik pembuangan sampah, kita ini sekarang terkendala tempat pembuangan sampah.
Lanjut Ina, Anggaran untuk pembuatan bak sampah sekarang harus di usulkan dari desa, dan dibawa dan pengusulannya pas di musrembang.
Sekertaris Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) Ashari, Harus ada langkah awal dari dinas lingkungan hidup untuk action.
Dan melakukan tindakan, Dinas jangan menunggu Anggaran turun, karna klo menunggu anggaran turun tambah meluber sampah sampah di luar.
kami di desa sudah merasakan imbas nya karna ketidaktersediaan bak sampah di desa-desa. Ujar Ashari.
Adi Menambahkan, Ini akan terjadi penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) dan akan menimbulkan dampak berbahaya bagi masyarakat melalui udara bau tidak sedap, penyakit dan lain lain.
Media itu bukan sarang menjustifikasi seseorang, media ini adalah penyebar berita untuk konsumsi Pemerintah Daerah, Dinas Terkait dan masyarakat..
Lanjut Adi Kesadaran masyarakat akan timbul dimana mereka harus membuang sampah yang tepat, harus ada sosialisasi terus menerus kepada masyarakat
Ada Perda tentang pembuangan sampah.
Bikinkan poster, banner untuk sosialisasi kalau membuang sampah akan di denda, biar masyarakat akan sadar dan tidak akan membuang sampah sembarang lagi.
“Kalau bencana sudah datang kita tidak bisa berbicara lagi, sementara bencana di depan mata” ucap Adi
Kadis Lingkungan Hidup Harusnya ada dana untuk membeli tanah untuk menimbun sampah dengan tanah biar rata.
Dan kami sudah berupaya semaksimal mungkin, kami pun sudah mengusulkan proposal untuk ke pusat ke partai Golkar, belum adanya realisasi terkait proposal yang kami ajukan.
“Sudah pernah sosialisasikan tentang penguraian sampah, menjadi pakan maggot, kompos, Dan lain lain”
Terima kasih kepada kawan kawan Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) media yang sudah mengkritik secara profesional dalam pekerjaan nya dan membuat kami termotivasi lagi dengan adanya kritik seperti ini.
Semoga kedepannya kita bisa melanjutkan kerja sama dalam pemberitaan dari segi apa pun terkait Dinas Lingkungan Hidup. Tutup Ina. (Ashari)