Indonesia Investigasi
PEUREULAK, ACEH TIMUR — Banjir besar yang melanda wilayah Peureulak pada akhir November 2025 membawa dampak serius bagi sektor pertanian. Sejumlah desa mengalami kerugian besar akibat gagal panen, khususnya masyarakat Gampong Bandrong, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.
Pantauan Media Indonesia Investigasi pada Kamis, 4 Desember 2025, menunjukkan hamparan sawah yang sebelumnya siap dipanen kini rusak parah. Tanaman padi terendam berhari-hari hingga mengering dan roboh setelah air mulai surut, meninggalkan kesedihan mendalam bagi para petani yang menggantungkan hidup dari hasil panen tersebut.
Salah satu warga Bandrong mengungkapkan bahwa sebelum banjir melanda, padi di lahan mereka sudah memasuki masa panen. Namun cuaca buruk yang berlangsung beberapa hari tanpa jeda membuat air sungai meluap dan menenggelamkan sawah. “Padi sudah siap panen, tinggal beberapa hari lagi. Tapi hujan tak berhenti, banjir datang cepat. Kami tidak sempat menyelamatkan hasil panen,” ujarnya dengan nada sedih.
Masyarakat berharap pemerintah dapat memberikan bantuan nyata, terutama dalam bentuk dukungan pertanian, untuk meringankan beban para petani yang terdampak. Mereka berharap ada solusi agar musim tanam berikutnya dapat kembali berjalan normal dan ekonomi desa bisa pulih seperti sediakala.
Musibah ini menjadi pengingat betapa rentannya para petani terhadap bencana alam, sekaligus pentingnya perhatian pemerintah dalam menangani dampak pasca banjir di sektor pertanian.
Tgk Abdullah
