Kota Juang Bebas dari Lokus Stunting 2025, Upaya Pencegahan Tetap Diperkuat

Indonesia Investigasi

Bireuen – Kecamatan Kota Juang resmi dinyatakan tidak termasuk dalam lokus stunting tahun 2025. Meskipun demikian, pemerintah kecamatan menegaskan bahwa langkah-langkah pencegahan tetap harus diperkuat guna menjaga status ini dan memastikan anak-anak tumbuh dengan sehat.

Camat Kota Juang, Musni Syaputra, yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini. Namun, ia menekankan pentingnya kewaspadaan agar kasus stunting tidak kembali meningkat.

“Alhamdulillah, Kota Juang bebas dari lokus stunting tahun depan. Namun, kita tidak boleh lengah. Perhatian khusus tetap harus diberikan kepada kelompok berisiko agar kondisi ini bisa dipertahankan,” ujarnya dalam rembuk stunting yang digelar pada Rabu (31/1).

Bacaan Lainnya

Mengusung tema “Bergerak Bersama Cegah Stunting Menuju Generasi Indonesia Emas”, rembuk stunting tahun ini menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah desa, kecamatan, dan masyarakat dalam menekan angka stunting.

Pemerintah kecamatan menegaskan bahwa meskipun Kota Juang telah berhasil keluar dari daftar lokus stunting, pengawasan dan intervensi harus terus dilakukan untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup serta tumbuh kembang yang optimal.

Hasil rembuk stunting desa tahun 2024 mengungkapkan masih adanya beberapa tantangan yang perlu segera diatasi, terutama dalam cakupan layanan dasar seperti:

1. Kesehatan Ibu dan Anak

2. Konseling Gizi

3. Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi

4. Perlindungan Sosial

5. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

6. Pemanfaatan Lahan Pangan

 

Perwakilan TPPS Kabupaten Bireuen, Irma, memberikan apresiasi kepada Kecamatan Kota Juang atas capaian ini dan berharap hasil rembuk stunting dapat menjadi prioritas dalam Musrenbang gampong serta kecamatan.

Ketua TP PKK Kota Juang, selaku Koordinator Lapangan TPPS Kecamatan, juga memaparkan data mengenai status gizi balita, jumlah keluarga berisiko stunting, serta faktor-faktor penyebab utama. Selain itu, rencana tindak lanjut audit kasus stunting dan alokasi dana desa di sektor kesehatan turut dibahas dalam pertemuan tersebut.

Melalui upaya kolaboratif antara berbagai pihak, diharapkan percepatan penurunan angka stunting dapat terus berjalan, sehingga anak-anak di Kota Juang tumbuh sehat dan memiliki masa depan yang lebih baik.

Teuku Fajar Al-Farisyi

Pos terkait