Kapolres, Ketua Tanfidziyah PCNU Dan Ketua Cabang PSNU Pagar Nusa Sukoharjo: Bersatu Demi Sukoharjo yang Aman dan Harmonis

Indonesia Investigasi

Kota Semarang, Jateng – Kapolres Sukoharjo, Akbp. Sigit bersilaturahmi dan koordinasi dengan Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Sukoharjo, H. Khomsun Nur Arif, di Perum Joho Baru, Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, pada Pada Minggu (15/9/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Kapolres Sukoharjo mengajak semua pihak, termasuk anggota PSNU Pagar Nusa, anggota Polri, TNI, Tokoh Agama, serta ormas-ormas di Kabupaten Sukoharjo, untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas.

“ Saya mengajak seluruh anggota Pagar Nusa dan seluruh anggota Polri, serta seluruh perguruan perguruan yang ada di Sukoharjo untuk menjaga keamanan dan ketertiban dan saling menjaga kondusifitas, mari kita jaga keamanan dan ketertiban, baik dan bagusnya Sukoharjo bukan hanya tanggung jawab Polri namun juga tanggung jawab kita semua baik itu Polri, Tni, Pemda, tokoh agama dan tokoh masyatakat serta ormas ormas nya “ kata Kapolres Sukoharjo

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut, Kapolres menyampaikan bahwa telah membentuk Tim khusus untuk mengevaluasi kinerja anggota, terutama terkait kepatuhan terhadap SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam setiap tindakan pengamanan.

“ Kami telah membentuk tim khusus yang akan mengevaluasi apabila ada anggota yang berbuat tidak sesuai dengan SOP maka akan di tindak tegas dan di tindak lanjuti dan hasilnya akan saya sampaikan bersama sama ,” tambahnya.

“ Sekali lagi, Keamanan dan ketertiban Sukoharjo adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita jaga bersama agar Sukoharjo tetap menjadi tempat yang aman dan damai,” harap nya.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Sukoharjo, H. Khomsun Nur Arif, juga menyampaikan pentingnya menjaga kondusifitas dan persatuan. Ia mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama, khususnya Pagar Nusa, untuk menjaga kedamaian.

“ Saya himbau seluruh masyarakat khususnya warga Nahdatul Ulama dan lebih khususnya anak anak saya di Pagar Nusa, mari kita bersama sama menjaga Sukoharjo ini tetap kondusif aman dan tertib. terkait dengan beberapa hal yang harus kita selesaikan dan kita bicarakan bersama, Insya allah dalam setiap pertemuan akan kita bicarakan dengan pihak keamanan baik dari Polri maupun TNI, sehingga apa yang sudah terjadi mari kita duduk bersama dan kita selesaikan dengan sebaik baiknya agar Sukoharjo tetap kondusif selama lamanya.“ ungkap nya.

Hal senada di sampaikan oleh Ketua Cabang PSNU Pagar Nusa Sukoharjo, Edi Rusmidi yang mengucapkan terima kasih kepada aparat Kepolisian yang telah mengamankan kegiatan pengesahan warga baru Pagar Nusa.

Ia juga mengimbau kepada warga Pagar Nusa untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban.

” Saya sangat berterima kasih kepada Polri yang telah mengamankan acara pembaiatan Pagar Nusa Sukoharjo, semoga menjadi berkah, Semoga Sukoharjo tetap aman dan kondusif, karena damai itu indah,” ungkapnya.

Kegiatan silaturahmi dan koordinasi ini diharapkan dapat meredam situasi dan mencegah perkembangan permasalahan yang lebih luas, Kapolres Sukoharjo menegaskan bahwa peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan agar isu ini tidak melebar dan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kedamaian Sukoharjo ada di tangan kita bersama, mari kita jaga dengan sebaik-baiknya,” tutup H. Khomsun Nur Arif, penuh harapan.

Kegiatan yang dilakukan oleh Kapolres Sukoharjo mengadakan silaturahmi dan koordinasi bersama Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Sukoharjo, H. Khomsun Nur Arif serta Ketua Cabang PSNU Pagar Nusa Sukoharjo. Edi Rusmidi, berfokus pada penanganan rentetan kejadian yang melibatkan warga PSNU Pagar Nusa. Kejadian tersebut terjadi saat kegiatan pengamanan pembaiatan warga baru PSNU Pagar Nusa di Sukoharjo.

Kapolres Sukoharjo berharap pertemuan ini bisa menjadi langkah untuk meredam situasi dan menjaga agar permasalahan ini tidak berkembang lebih jauh. Dalam pernyataannya, Kapolres menekankan pentingnya peran serta seluruh masyarakat dalam membantu menjaga suasana agar tetap kondusif. Harapannya, tidak ada pihak yang memperkeruh atau memutarbalikkan fakta untuk kepentingan tertentu yang dapat memicu ketegangan di masyarakat.

-ewr/jumardin –

Pos terkait