Demokrasi Dimata Pimpinan Panwaslih Kabupaten Aceh Timur

 

Indonesia Investigasi

 

ACEH TIMUR – Menurut pimpinan Panwaslih kabupaten Aceh Timur, demokrasi bukan sekadar pesta lima tahunan untuk memilih pemimpin, tetapi sebuah sistem yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Demokrasi mengajarkan keterbukaan, kebebasan berpendapat, serta penghargaan terhadap hak-hak politik masyarakat.(4/10/2025).

Bacaan Lainnya

 

Bagi Panwaslih, demokrasi akan berjalan baik apabila seluruh elemen bangsa—penyelenggara pemilu, peserta pemilu, pengawas, dan masyarakat—saling menjaga kejujuran, transparansi, serta menegakkan aturan yang ada. Demokrasi juga menuntut kedewasaan politik, di mana perbedaan pilihan tidak menjadi alasan untuk terpecah, melainkan memperkuat persatuan.

 

Lebih jauh, pimpinan Panwaslih kabupaten Aceh Timur menekankan bahwa pengawasan partisipatif dari masyarakat adalah pilar penting demokrasi. Rakyat bukan hanya objek, melainkan subjek yang menentukan arah bangsa melalui kontrol sosial, partisipasi dalam pemilu, dan keberanian melaporkan pelanggaran.

 

“Demokrasi yang sehat lahir dari proses yang bersih, adil, dan transparan. Tanpa integritas penyelenggara dan partisipasi masyarakat, demokrasi hanya menjadi slogan,” ujarnya.

 

Sosok Muhammad Ramzan dalam Demokrasi, Anggota Panwaslih kabupaten Aceh Timur

 

Muhammad Ramzan merupakan salah satu figur penting dalam menjaga marwah demokrasi di Kabupaten Aceh Timur. Sebagai anggota Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) kabupaten Aceh Timur, ia mengemban amanah untuk memastikan setiap tahapan pesta demokrasi berlangsung sesuai aturan, jujur, adil, serta bebas dari pelanggaran.

 

Dalam kiprahnya, Ramzan dikenal tegas namun tetap mengedepankan pendekatan persuasif. Ia meyakini bahwa demokrasi tidak hanya sebatas proses pemungutan suara, tetapi juga tentang bagaimana hak-hak masyarakat dijamin serta partisipasi publik diberi ruang yang luas.

 

Komitmen tersebut terlihat dari perannya dalam mengawasi jalannya tahapan pemilu, mulai dari verifikasi peserta, kampanye, hingga proses rekapitulasi suara. Ramzan menekankan pentingnya netralitas penyelenggara, keterbukaan informasi, serta penegakan aturan tanpa pandang bulu.

 

Bagi dirinya, demokrasi akan berjalan sehat jika semua elemen—penyelenggara, peserta, maupun pemilih—dapat menjunjung tinggi nilai kejujuran, keadilan, serta rasa tanggung jawab. Oleh karena itu, ia terus mendorong adanya edukasi politik kepada masyarakat agar semakin cerdas dan kritis dalam menentukan pilihan.

 

Sosok Muhammad Ramzan mencerminkan bahwa pengawasan pemilu bukan sekadar tugas administratif, melainkan bagian dari upaya menjaga kedaulatan rakyat. Melalui dedikasinya, ia berupaya menjadikan Aceh Timur sebagai daerah dengan praktik demokrasi yang semakin matang dan bermartabat.(*).

 

Agus Saputra

 

Pos terkait