Indonesia investigasi
Way Kanan, Lampung – Balita berusia 1 Tahun 6 bulan atau 18 Bulan Ditemukan Tenggelam di Saluran Irigasi, Kampung Tiuh Balak, Baradatu dalam Keadaan Meninggal Dunia oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Way Kanan dan warga setempat, Minggu (29/12/2024).
Dalam hal ini, Kepala BPBD Kabupaten Way Kanan Sufrianto menerangkan bahwa Balita tersebut bernama Muhammad Faisal, berjenis kelamin laki – laki, berumur 1 tahun 6 bulan.
“Korban bernama M Faisal umur 1,6 tahun, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,ujarnya.
Kepala BPBD menceritakan, Bapaknya Balita berada di Jawa dan Ibunya lagi di Kebun, anak tersebut tidur dengan kakaknya di Rumah, yang kebetulan Rumahnya berada di Depan Saluran Irigasi Tiuh Balak, Baradatu.
Pertama kali yang mengetahui Balita tersebut hilang yang diduga tenggelam di Saluran Irigasi adalah kakak kandungnya, yang lagi sama sama tidur di rumah, saat terbangun dia kaget melihat pintu terbuka dan adiknya sudah keluar dari rumah alias menghilang. Lalu kakaknya sadar adiknya hilang lalu melaporkan kejadian tersebut kepada Ibunya.
Kepala BPBD mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari warga, langsung mengirimkan petugas TRC BPBD dengan komandan regu saudara Leo, didampingi sekretaris BPBD untuk melakukan operasi SAR di Lokasi Saluran Irigasi Tiuh Baradatu Waykanan
“Tim TRC BPBD berjumlah 5 orang, setelah mendapatkan informasi langsung terjun ke lokasi untuk melaksanakan pencarian korban.
Kami pertama kali mendapatkan Info dari keluarga korban, dan kejadian sekitar pukul 15.00 WIB, Balita tersebut hilang tenggelam di saluran Irigasi Tiuh Balak, ungkap Kepala BPBD Way Kanan.
Sekitar pukul 16.00 WIB, BPBD dapat info dari warga tentang anak yang tenggelam di Irigasi Tiuh Balak baradatu
Lebih lanjut Sufrianto menuturkan, setelah dilakukan pencarian oleh BPBD Way Kanan yang dibantu oleh warga setempat, akhirnya korban hilang tenggelam di Saluran Irigasi tersebut telah ditemukan sekitar jam 17:41 WIB, dalam keadaan korban telah meninggal dunia.
Semoga keluarga korban Diberikan Ketabahan.
(Hendrik Iskandar)