Anak Usia 8 Tahun Meninggal Tenggelam di Irigasi Juli, Orang Tua Dihimbau Lebih Ekstra Mengawasi Buah Hati

 

Indonesia Investigasi

 

BIREUEN – Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Warga Kabupaten Bireuen kembali dikejutkan dengan musibah duka. Seorang anak laki-laki bernama Muhammad Ludfi bin Jamaluddin (8), warga Desa Pante Baro, Kecamatan Juli, meninggal dunia akibat tenggelam di saluran irigasi induk desa setempat, Kamis (2/10/2025) sore.

Bacaan Lainnya

 

Korban yang masih duduk di bangku kelas 3 SD itu awalnya mandi bersama teman-temannya di irigasi sekitar pukul 16.30 WIB. Namun naas, korban terseret arus deras hingga tak mampu menyelamatkan diri. Setelah dilakukan pencarian oleh warga sekitar, korban akhirnya ditemukan sekitar 300 meter dari lokasi kejadian pada pukul 17.00 WIB dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

 

Informasi Cepat Melalui Jaringan RAPI

 

Peristiwa ini pertama kali diketahui melalui jaringan komunikasi RAPI Bireuen. Informasi awal diterima oleh Waka I RAPI Bireuen melalui Wadansatgas RAPI Daerah, M. Ikhsan JZ01AYV. Selanjutnya, Waka I segera mengonfirmasi kepada Keuchik Efendi JZ01AAI, yang dengan sigap menelusuri informasi langsung dari Keuchik Mustafa, selaku Keuchik setempat. Dari sinilah informasi A1 diperoleh dengan cepat dan akurat.

 

Peran relawan dan jaringan komunikasi RAPI kembali terbukti sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi terpercaya, khususnya pada peristiwa darurat dan musibah kemanusiaan. Hal ini menunjukkan bahwa RAPI Bireuen selalu siap menjadi mitra masyarakat dan pemerintah dalam memberikan layanan informasi cepat, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

 

Himbauan Keuchik dan Pesan Moral

 

Keuchik Gampong Pante Baro, Mustafa, membenarkan kejadian ini dan menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa salah satu warganya.

 

Benar, korban adalah anak usia 8 tahun, warga Desa Pante Baro. Kami sangat berduka. Semoga keluarga almarhum diberikan kekuatan dan kesabaran. Musibah ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua,” ungkapnya.

 

Keuchik Mustafa juga mengingatkan agar masyarakat, khususnya para orang tua, lebih ekstra mengawasi anak-anak mereka.

 

Kami berharap orang tua lebih waspada. Jangan biarkan anak-anak bermain atau mandi sendiri di irigasi atau sungai, apalagi saat debit air deras. Kecerobohan sekecil apa pun bisa berakibat fatal,” tambahnya.

 

Musibah ini menjadi pengingat bahwa keselamatan anak-anak harus menjadi perhatian utama. Rasa ingin tahu dan keceriaan mereka sering membuat lengah dari ancaman bahaya. Karena itu, kewaspadaan keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitar sangat diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

 

Jenazah almarhum Muhammad Ludfi telah dimakamkan di desa setempat dengan penuh duka. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya dan memberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan.

 

Muhammad Yanis

 

Pos terkait