Indonesia Investigasi
Pidie, Aceh – Menjelang Hari H pencoblosan pemilihan umum kepala daerah serentak tahun 2024 semakin dekat yakni pada 27 november mendatang. Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie menggelar kegiatan simulasi pemungutan dan penghitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Aceh serta bupati dan wakil bupati Pidie Tahun 2024 yang berlangsung di Gedung Meusapat Ureung Pidie Kota Sigli, Jum’at (08/11/2024).
Hadir dalam kesempatan itu komisioner KIP Pidie serta Anggotanya, Perwakilan Bupati Pidie, FORKOPIMDA, PANWASLIH Ketua DPRK Pidie serta unsur terkait penyelenggara pemilu juga turut hadir untuk mendukung kelancaran simulasi pemungutan dan penghitungan suara ini.
Ketua Plh KIP Pidie Edi Kurniawan dalam sambutannya mengatakan bahwa Simuliasi di Pidie ini merupakan simulasi pertama dari beberapa simulasi yang akan dilakukan KIP menghadapi Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang.
Tambahnya, simulasi dan penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Pemilu ini dilakukan secara autentik untuk mengevaluasi hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pemungutan suara nantinya dan simulasi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya KIP Pidie untuk mencari hal yang paling ideal dalam pengelolaan Pemilu 2024 ini,baik dari Idealitas-identitas KIP dalam penyelenggaraan pemilu serentak kedepan.dengan tujuan untuk menjadi penyelenggaraan di TPS yang baik,efektif dan efisien.
Simulasi tersebut menyediakan 250 surat suara dari pemilihan Gubernur dan 250 pemilihan Bupati termasuk disabilitas yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTB) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK).“Dengan melibatkan pemilih dari berbagai kelompok termasuk disabilitas, kami berharap dapat memahami lebih baik proses pemilihan dan memitigasi potensi kendala yang mungkin timbul.
KIP Pidie juga menekankan partisipasi pemilih dari segala usia,dari pemuda hingga lansia,serta menyediakan lima jenis surat suara untuk mencerminkan variasi pemilihan menurutnya,tujuan dari kegiatan simulasi tersebut yakni untuk memperkirakan durasi proses pemungutan suara dimulai dari pendaftaran peserta pemilih hingga diakhiri pemberian tanda bagi peserta sudah melaksanakan dengan tinta jari,semua ini ujung tombak bagi kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan pemilihan ini.peran penting saudara sekalian dalam menjaga integritas dan transparansi proses pemilihan sangatlah besar,” tambahnya.
Tujuan simulasi ini mendapatkan gambaran utuh situasi sebenarnya, bagaimana pemungutan dan penghitungan suara berjalan di lapangan dan untuk mengantisipasi segala permasalahan yang mungkin saja terjadi.Kegiatan simulasi ini juga menggambarkan kondisi di hari H nanti,dimana terdapat kotak suara,bilik suara,papan pengumuman DPT,petugas KPPS, pengawas TPS dan saksi. Karena itu simulasi yang dilakukan hari ini merupakan representasi pemungutan suara sesungguhnya dan persiapan untuk menghadapi situasi real di lapangan pada 27 November mendatang.
Selain itu, dengan memanfaatkan teknologi untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi proses penghitungan suara, hadir Aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (SIREKAP) sebagai instrumen penting dalam pengelolaan data dan hasil pemungutan suara.“Dengan adanya SIREKAP, diharapkan kita dapat meraih hasil yang lebih akurat dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat secara transparan,”
KIP Pidie mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu padu dalam menjaga suasana yang kondusif, serta melaksanakan hak pilih dengan penuh kepercayaan dan keadilan,dengan kerja sama dan partisipasi kita semua,KIP Pidie yakin bahwa kita dapat menyukseskan Pelaksanaan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Umum Kepala Daerah secara serentak ini,” tutupnya.(*)
Alimurtazha